Please ENJOY

Jumat, 10 Agustus 2012

Teori Darwin Dalam Kehidupan Kita



Evolusi adalah Perubahan yang terjadi secara perlahan dalam waktu yang sangat lama, biasanya di dorong oleh Seleksi Alam atau Hanyutan Genetik. Entah buku panduannya yang salah ataukah guru sebagai pemberi materi yang kurang menguasai, hingga terjadi kesalahan pemahaman tentang Teori Evolusi yang dicetuskan Oleh Charles Darwin, murid-murid sekolah seolah dihadapkan pada pemahaman yang sangat kontradiksi dengan nalar mereka, mereka menganggap bahwa Darwin adalah pencetus Teori Evolusi yang menyatakan Manusia Berasal Dari Kera, padahal Darwin sama sekali tidak pernah menyatakan bahwa manusia berasal dari kera, Darwin hanya meneliti dan menemukan kesamaan yang indentik secara fisik antara manusia dengan kera, dan kesamaan-kesamaan yang terindentifikasi diantaranya:


  1. Tubuh ditumbuhi bulu
  2. Berjalan tegak dengan kedua kaki
  3. Setiap tangan mempunyai lima jari
  4. Mata menghadap kedepan
  5. Telingan menghadap kesamping
  6. Berkembang biak dengan cara melahirkan, dll
 
Lalu, apakah kesamaan indentik antara manusia dengan kera hanya sebatas fisik saja?

Sebenarnya ada beberapa manusia yang juga mempunyai kesamaan sifat dengan kera, coba kita perhatikan sifat dari kera, kera itu termasuk jenis binatang yang serakah, meskipun genggaman tangan dan mulutnya sudah penuh dengan makanan tetapi masih saja ingin menjangkau makanan lain dengan genggaman kakinya. 

 Begitu juga manusia, ada beberapa manusia yang kurang bersyukur hingga selalu merasa tidak cukup dengan rejeki yang telah didapatkan, lalu berusahalah dengan berbagai macam cara untuk mendapatkan semua yang diinginkan, usaha-usaha tersebut cenderung dengan menghalalkan segala macam cara, mendobrak aturan yang ada dan melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat, mereka sama sekali tidak menyadari bahwa rejeki tiap-tiap individu sudah mempunyai porsinya masing-masing. 

Seringkali kita melihat betapa haus dan serakahnya para Anggota Dewan yang terhormat yang memperkaya diri dengan melakukan korupsi, atau kitapun merasa miris bagaimana para pengusaha besar berusaha mencari keuntungan dengan membunuh usaha pesaingnya, menggelapkan pajak atau memonopoli, dan kitapun sering dibuat terhenyak mana kala kita menyaksikan betapa para pejabat Negara atau pemimpin masyarakat disekitar kita berusaha menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, padahal secara ekonomi mereka itu adalah manusia-manusia yang sudah sangat mapan, tetapi tetap saja mereka selalu menginginkan lebih dari apa yang telah mereka miliki. Sungguh mereka itu seperti kera.

Kera juga merupakan hewan yang hidupnya berkelompok (mahluk sosial), dan setiap kelompok menganggap bahwa kelompok lain adalah saingannya, persaingan antar kelompok sering kali terjadi demi mendapatkan sebidang lahan yang penuh dengan makanan, begitu juga dengan manusia yang sebagai mahluk sosial, pada dasarnya manusia juga hidup berkelompok (berteman), namun sayangnya ada sifa-sifat dari kera yang sering kali mempengaruhi terbentuknya suatu kelompok tersebut, padahal seandainya mereka tidak menyertakan sifat dari kera kedalam kelompoknya, tidaklah mungkin akan terjadi perang antar suku, perang antar kampung, perang antar genk atau lebih tinggi lagi tidaklah mungkin terjadi saling menjatuhkan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain. Semua itu mereka lakukan demi suatu kepentingan, padahal tidaklah ada satupun kepentingan yang abadi di dunia ini.

Kriminalitas yang terjadi dalam kehidupan social dimasyarakat juga banyak yang indentik dengan sifat-sifat kera, seperti: perkosaan, pencurian, pengeroyokan dan berbagai jenis tindakan kekerasan lainnya.

Lalu, apakah semua manusia itu sifatnya seperti kera?

Tentu saja tidak, karena masih banyak manusia yang berbudi pekerti luhur, tahu akan aturan dan norma-norma yang berlaku juga masih ada manusia yang menelaah terlebih dahulu setiap tindakan yang akan diambil baik menggunakan pikiran maupun menggunakan hati.

0 komentar:

Posting Komentar