Pelabuhan Ratu terletak 60 km ke arah selatan
dari kota Sukabumi, pantai yang
sebenarnya merupakan Samudra Hindia dan berada di belahan selatan Pulau Jawa
ini merupakan ikon pariwisata andalan kota Sukabumi sekaligus kebanggaan Jawa
Barat.
Pelabuhan Ratu adalah pantai dengan ombak yang
kuat hingga sangat berbahaya bagi perenang amatir, topografinya merupakan
perpaduan antara pantai yang curam dan landai, karang-karang yang terjal dan
tajam, serta rimbunya hutan dan cagar alam merupakan ciri khas pantai ini,
selain itu pantai ini juga dilengkapai dengan hotel mewah seperti Samudera
Beach Hotel yang dibangun diera kepemimpinan Presiden pertama RI, Soekarno,
juga terdapat hotel-hotel kecil, losmen, warung-warung yang menyajikan makanan
khas laut “sea food”, dan beberapa toko cendera mata yang sayang untuk
dilewatkan, juga dilengkapi dengan peta wisata dan team SAR.
Khusus bagi peselancar yang sudah professional
baik yang datang dari dalam negeri maupun dari manca Negara khususnya di bulan
Mei hingga Oktober, kuatnya terjangan ombak justru menjadi kelebihan tersendiri
bagi Pelabuhan Ratu sebagai obyek wisata bahari, ada sekitar delapan titik di
pantai ini yang ombaknya sangat bagus untuk berselancar, seperti: Batu Guram,
Karang Sari, Samudra Beach, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ombak
Tujuh sampai Ujung Genteng.
Di samping keindahan alamnya. Pantai Pelabuhan
ratu juga terkenal dengan pesta laut, yaitu: melarungkan kepala kerbau dan sesaji lainnya ke tengah laut, tradisi ini
diselenggarakan oleh nelayan setempat setiap tanggal 5 April setahun sekali,
tradisi yang merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas anugerah yang
diberikan berupa hasil tangkapan ikan, tradisi ini juga biasa disertai dengan
berbagai kegiatan, seperti: bakti sosial, aneka perlombaan, pementasan hiburan
rakyat yang diselenggarakan selama 2 hari 1 malam, sebuah tradisi yang
merupakan persembahan terhadap alam yang telah menyediakan limpahan rejeki
berupa hasil tangkapan ikan.
Di Pelabuhan Ratu juga terdapat Karang Hawu yang dikenal luas karena kisah mistisnya. Hal itu
dikarenakan sebagian masyarakat menganggap pantai ini sebagai lokasi singgasana
bagi penguasa laut Nyi Roro Kidul.
Persisnya, singgasananya terletak di atas bukit karang yang menjorok ke lautan
lepas Samudra Hindia.
Kita dapat melihat karang dan tebing
yang menjorok ke laut yang hingga kini masih menjadi ciri khas panorama alam di
pantai ini. Disebut Karanghawu karena di area pantai ini terdapat sebuah karang
yang menjorok ke laut dan berlubang di beberapa bagiannya, yang membentuk
seperti tungku (yang dalam bahasa Sunda disebut ‘hawu’).
Pesona alam pantai Karanghawu dengan
debur ombaknya saat membentur tebing menjadi keunikan tersendiri untuk kita nikmati.
Selain itu, Pantai Karang hawu menawarkan panorama alam yang sangat eksotik,
dengan udaranya yang sejuk, karang-karang yang memagari pantai, serta hamparan
pasirnya yang luas dan lembut. Berbagai aktivitas dapat Anda lakukan di sini,
seperti berenang dan memancing yang sering dilakukan setiap pagi dan menjelang
sore, melihat burung-burung laut yang berterbangan kesana kemari diatas
perahu-perahu nelayan yang tampak terlihat kecil di kejauhan, serta aktivitas
berselancar (surfing).
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) juga bisa kita
temukan disana, biasanya mulai beroperasi saat para nelayan menurunkan hasil
tangkapan ikannya sekitar pukul 11:00 – 13:00 WIB, kita juga dapat langsung
membeli berbagai jenis ikan yang tersedia disana, diantaranya: Ikan cakalan, layur,
cumi-cumi, bawal, udang dll dalam kondisi yang masih segar.
Pelabuhan Ratu bukan hanya sekedar objek wisata,
tetapi juga sebagai cagar alam tempat dimana beberapa jenis penyu yang
dilingdungi bertelur untuk berkembang biak, meskipun sangat disayangkan sekali
masih banyak juga penjualan-penjualan illegal telur-telur penyu untuk
dikonsumsi dan penjualan penyu dewasa untuk diawetkan sebagai cindera mata.
0 komentar:
Posting Komentar