Please ENJOY

Jumat, 31 Agustus 2012

Bukan ASEP


Apalah arti sebuah nama, itu adalah ungkapan yang sering terdengar dari mulut sebagian orang, tapi tidak bagi saya, nama adalah sebutan atau label yang diberikan kepada kita dari orang tua kita, nama adalah bukti kecintaan orang tua kita terhadap kita, sebagai ciri atau penanda bagi kita agar tidak tertukar dengan orang lain, meskipun dalam pemakaiannya banyak juga orang yang menggunakan nama panggilan saat bersosialisasi, tapi itu tak mengapa selama nama panggilan itu adalah nama yang telah dikompromikan dengan diri kita, sehingga kita tetap merasa nyaman dengan nama panggilan itu.

Bicara mengenai nama panggilan ada beberapa pengalaman yang terkadang menggelitik saya, membuat saya tertawa sendiri, berikut pengalamannya…”cekidot”….


------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Masuk pasar tradisional

Entah kenapa semasa kecil salah satu hobi yang paling saya suka adalah keluar masuk pasar tradisional, hanya untuk sekedar memungut karet gelang atau melihat-lihat keramaian ibu-ibu yang belanja keperluan sehari-hari, di tengah keramaian pasar, tiba-tiba terdengar panggilan…

“Asep….sep…. asep” 

Saya yang merasa bukan pemilik  nama itu santai saja tidak menjawab dan tetap meneruskan mencari karet gelang, lalu..

“hi… asep… dari tadi dipanggil-panggil” kata seorang ibu tua sambil memegang tangan saya.

Saya yang saat itu baru berumur 5 tahun tetap tidak mengerti kenapa si ibu memanggil saya dengan sebutan Asep.

“ini ibu punya karet gelang buat kamu” kata si ibu yang ternyata pedagang pindang tongkol.

“oh iyah… nuhun” tapi masih tetap tidak mengerti, kenapa saya dipanggil Asep

Beberapa tahun kemudian, barulah saya tahu kalau Asep adalah nama panggilan khas masyarakat Jawa Barat untuk anak laki-laki, “OoooO….gitu toh…..”

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 
Menunggu di puskesmas

“Asep Sanusi… Asep Sanusi… Asep Sanusi…” nama itu terus saja dipanggil-panggil melalui pengeras suara,, namun si pemilik nama belum juga menjawab atau masuk ke ruang pemeriksaan dokter, saat itu jam sudah menunjukan pukul 3 sore, dan pasien hanya tinggal beberapa orang saja, karena si pemilik nama yang dipanggil tidak kunjung datang, maka satpam mempersilahkan saya untuk langsung masuk ke ruang pemeriksaan dokter.

Buka mulut, buka mata, buka baju, periksa ini, periksa itu.. lalu dokter menanyakan apa yang sakit, dan saya ceritakan kalau saya sakit kepala, batuk dan pilek, lalu dokter segera memberi resep obat untuk saya beli di apotik, karena waktu itu status saya masih sekolah, sayapun minta Surat Keterangan Dokter agar saya tidak dianggap “alfa” oleh pihak sekolah.

Mata saya terbelalak, ketika melihat dokter menulis “Asep Sanusi” di Surat Keterangan Dokter yang saya minta.

“Maaf dokter nama saya blaaa… blaaa… blaaa” 

“Loh tadikan yang minta dipanggil kesini Asep Sanusi” dokter gak mau kalah.

“iyah… tapi orang itu gak ada, jadi satpam nyuruh saya masuk untuk pemeriksaan selanjutnya” saya melakukan pembelaan.

“Ya udah.. kalau kamu bukan Asep Sanusi…. Jadi siapa nama kamu?” Tanya dokter.

“Nama saya … blaaa… blaaa… blaaa” sayapun menyebutkan nama lengkap saya.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 
Makan di kantin

Awal tahun 94an, saya pernah bekerja disebuah perusahaan sejenis property yang cukup terkenal saat itu, seperti biasa, sayapun mempunyai teman yang akrab, namanya Asep Supriatna, dia mempunyai saudara kembar, saya tidak tahu namanya, karena saya tidak sekantor dengan saudara kembarnya Asep, saat istirahat siang hari seperti biasa, saya selalu makan di sebuah rumah makan kecil, kami biasa menyebutnya kantin, karena banyak sekali mahasiswa/-i dari ITB, UNPAS dan UNISBA yang juga makan disana, banyak orang yang bilang katanya wajah saya mirip banget dengan Asep… hahaha… padahal kita bukan saudara.

Saat minta si ibu kantin membuatkan nasi rames, tiba-tiba si ibu nanya.

“OH… ini yah saudara kembarnya Asep?, pantesan mirip banget”

Belum sempat saya menyanggah, tiba-tiba si Ibu melontarkan pertanyaan lanjutan.

“Kalau yang ini namanya Asep Supriatna, kalau kamu namanya Asep apa?” Tanya si Ibu sambil nunjuk ke arah saya.

“halaaaahhh… buuuu… saya bukan Asep, dan saya bukan saudara kembarnya” jawabku sedikit kesal, “asep lagi…asep lagi…. Dimana-mana banyak asep”, maksa banget dwehhh...ibu.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 
Hari Bumi Sedunia

Beberapa tahun yang lalu, sekitar tahun 2004 – 2005, saya pernah ikut jadi anggota KONUS “Konservasi Alam Nusantara” sebuah LSM yang concern terhadap pelestarian Owa Jawa, Kukang, dan binatang-binatang liar yang dilindungi undang-undang, keanggotaan saya menggunakan ID “gagakasep” karena saat mendaftar dan berkomunikasi via email menggunakan alamat email: gagakasep@yahoo.com

Pada saat ada Hari Bumi Sedunia, KONUSpun memasang Stand pameran di Lapangan Gasibu, nah saat itulah saya mengunjungi standnya KONUS agar bisa bertemu langsung dengan para pengurus dan anggota lainnya. Saat saya memperkenalkan diri, tiba-tiba ada seorang perempuan dengan perawakan sedang, dia tidak cantik, tapi sangat enak dilihat, kulitnya coklat, bersih dan mulus, dia langsung menyambut perkenalan saya.

“Pa kabar Sep?, kamu yah yang punya alamat emailnya gagakasep itu?”

Saya jawab,”Iyah… tapi nama saya bukan Asep”

“Ooohhh…dikirain nama kamu Asep, sekarang ini gagak kerja dimana? Tanya perempuan itu

Halaaahhhh… maaaakkk…hanya karena alamat email saya gagakasep@......com dia manggil saya Asep, saya sanggah, terus tuh perempuan manggil saya “gagak”… burung kaleeee ah saya ini, bener-bener Stupid Doesn't Play (bodohnya bukan main).

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 
Satu lembaga

Tahun 2003an (kalau gak salah) saya pernah bekerja di suatu lembaga perkoperasian, yang kantornya tersebar disetiap propinsi di Indonesia. Salah satu rekan saya dari Palembang namanya Ummi Kalsum…. lembaga saya fokus ke bisnis perkoperasian, sedangkan Ummi yang dari Palembang fokus ke pendidikan perkoperasian. Saya belum pernah ketemu Ummi, tapi nama Ummi sudah tidak asing lagi karena teman-teman sering menyebut nama itu.

Nah, saat musim EfBi, tersambunglah pertemanan saya dengan Ummi, dan lewat komunikasi via EfBi inilah saya jadi tahu kalau sekarang ini Ummi mempunya bisnis travel yang menjual ticket pesawat terbang disela-sela kesibukannya sebagai ibu rumah tangga.

Saat kami saling mengomentari status EfBI, Ummi selalu saja memanggil saya dengan sebutan Asep, mungkin Ummi berpikir kalau nama saya Asep karena ID EfBi saya “Gagakasep Ca’em Apa Adanya”… heheuuuu hati sedikit dongkol, kenapa juga Ummi memanggil saya Asep hingga deretan orang-orang yang manggil Asep menjadi lebih banyak lagi jumlahnya.

Untunglah saat itu Mbak Ary NurAzizah, teman yang dulu pernah satu lembaga, ikut nimbrung mengomentari status EfBi kami, sambil cekikikan…ngasih tau ke Ummi kalau nama saya itu bukan Asep, hehehehe… makasih Mbak Ary, khusu untuk Ummi pizzzzz aja yah……. Jangan salah manggil lagi.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 
Google Plus

Selain EfBi masih ada lagi jejaring sosial lain yang bisa kita gunakan untuk bersosialisasi via internet, namanya “google +”… nah lewat jejaring sosial ini juga saya berkenalan dengan dua orang perempuan luar biasa, mereka berdua cantik, smart dan tampil apa adanya sesuai dengan karakter masing-masing. Kedua perempuan itu namanya Kak Endang Ganarsih dan Dini (IDnya “melody cinta”).

Mungkin  karena mereka berdua melihat kalau ID saya di google + itu gagakasep…..,….,…. Merekapun berkesimpulan, kalau nama saya itu Asep, hingga sampai saat tulisan ini dibuatpun, mereka masih manggil saya dengan nama Asep……. Aduuu duuu duuu duuu duuuhhh… sampai kapankah saya akan berhenti dipanggil Asep.

Udah ke sana, ke mari…. Masih tetep aja dipanggil asep lagi… asep lagi…….

0 komentar:

Posting Komentar