Entah mengapa akhir-akhir ini
seolah pikiran saya buntu, mungkin karena kondisi kesehatan saya yang kurang
baik, atau mungkin juga karena saya lagi malas mengerjakan sesuatu, tapi saya
tetap mencoba untuk membangkitkan semangat saya, jalan-jalan ke mall sepulang
kerja, ngobrol dengan teman yang sudah lama tidak bertemu, menghadiri sebuah
resepsi pernikahan, juga olah raga di Car Free Day. Tapi rasanya semua itu
tetap saja tidak membuat ide-ide baru yang kreatif muncul, bahkan olah raga
kali ini hanya setengah dari porsi olah raga yang biasa saya lakukan, saya
menjadi mudah lelah dan malas untuk melakukan berbagai aktifitas yang banyak
menguras tenaga.
Energi yang biasanya saya gunakan
untuk menyerap apapun juga yang terjadi disekitar saya, lalu saya olah menjadi
sebuah tulisan, seperti habis terpakai untuk memperbaiki kondisi kesehatan saya
karena sakit, bahkan hal-hal menarik yang saya lihat dan saya dengarpun solah
tidak menjadikan ide itu muncul, hal-hal menarik yang biasanya nyangkut
dipikiran saya untuk saya tuangkan kembali, memudar begitu saja, membias
terkikis rasa lelah yang datang tiba-tiba.
Di kawasan dago, diantara rimbunnya pohon-pohon yang membuat teduh taman kota, saya melihat seorang veteran perang di jaman belanda dulu, dia duduk sendiri, menikmati pagi, menghabiskan masa tuanya dengan desiran sejuk angin yang menerobos disela-sela dedaunan, ingin rasanya saya hampiri dia, lalu duduk nyaman disampingnya, mendengarkan cerita heroik dulu, semasa dia masih gagah mengangkat senjata menghalau para penjajah, atau cerita bagaimana sedihnya seorang pahlawan tua yang nasibnya terbengkalai karena tidak adanya perhatian sama sekali dari pihak pemerintah.
Tidak begitu jauh dari veteran
tua itu duduk, saya melihat anak-anak muda membawa teropong, mereka mengarahkannya
keatas pucuk-pucuk, batang, dan ranting pohon, mereka sedang melakukan
aktifitas Bird Watching, mereka adalah para penggiat lingkungan yang peduli
dengan keberadaan taman-taman kota dan fauna di dalamnya. Bird Watching adalah
aktifitas untuk menyaksikan secara langsung seberapa banyak keberadaan jumlah burung
dan jenisnya dalam suatu kawasan, hal ini akan menjadi penting sekali karena
dapat menjadi indikasi seberapa parah tingkat polusi dalam sebuah wilayah.
Banyaknya burung yang masih bisa kita lihat di suatu wilayah dapat
mengindikasikan bahawa wilayah itu mempunyai tingkat polusi yang masih di bawah
ambang batas, dan keberadaan burung-burung juga penting sebagai penyeimbang
ekosistem agar rantai makanan tidak terputus, sehingga kejadiaan mewabahnya
jumlah ulat bulu seperti yang pernah
terjadi di daerah jawa tengah dapat dikendalikan secara alami.
Udara begitu segar dan cuaca
sangat cerah pagi ini, saya rasakan Kota Bandung begitu nyaman, meskipun di
kiri kanan jalan saya melihat spanduk-spanduk dari calon kepala daerah
terpasang serampangan, ada sekelompok anak muda dari korea yang menggelar
atraksi kesenian dari negaranya, mereka begitu hidmat dalam memainkan alat
musik (saya tidak tahu namanya apa) dengan ritme yang cepat namun tetap
beraturan, saling bersahutan antara alat musik yang satu dengan alat musik yang
lainnya. Cara memainkan alat musik itu dipukul, bentuknya mirip kendang.
Hari minggu di kawasan dago
menjadi hari yang sangat menyenangkan, diatara lalu lalang masyarakat yang
berolah raga, kita juga bisa jumpai berbagai jenis atraksi kesenian, para
pedagang makanan dan cendera mata, aksi teatrikal dari para mahasiswa, juga
berbagai jenis binatang peliharaan yang sengaja dibawa pemiliknya.
Lalu saya balik lagi ke taman
kota dimana saya tadi lihat veteran tua duduk termenung sendiri, saya hampiri
kursi taman dari kayu, namun veteran tua itu telah pergi entah kemana,
meninggalkan kursi kayu yang tadi dia duduki, sementara penggiat likungan yang
tadi saya lihat sedang melakukan bird watching-pun sudah tidak ada lagi disana,
terasa begitu sepi dan hening, padahal hari mulai bertambah cerah karena
matahari mulai meninggi. Siang itu saya merasa semuanya telah berlalu meninggalkan
saya, pagi yang cerah, veteran tua maupun para penggiat lingkungan yang tadi
pagi saya lihat.
Dikala penat datang dan lelahnya
pikiran, saya perhatikan berbagai aktifitas menarik disekeliling saya, mencoba
mencari celah agar dapat keluar dari kemonotonan hidup, saya berusaha mencari
kesempatan agar dapat menemukan hal-hal kecil namun menarik untuk saya jadikan
sebuah ide tulisan di blog saya, namun ide itu tak kunjung muncul kepermukaan,
tapi saya tetap memutuskan untuk menulis, bukan karena saya telah menemukan
sebuah ide tulisan, namun karena keinginan saya untuk menulis, tidak perlu
menunggu ide itu muncul lalu kita menulis, kalau ingin menulis, menulislah
meskipun tanpa ide sama sekali.
Sebenarnya kalau aku simak, engkau sedang jenuh adikku, tapi tiada teman berbagi sejuta cerita.....aku simak satu persatu dan aku bisa merasakan apa yg engkau rasakan.....aku terharu dan terhanyut dgn kesunyian dirimu.....bergegaslah perbanyak WUDHU dan SUJUD kepada Alloh pemilik segala khazanah KEHIDUPAN....disitulah, kau akan kembali menemui dirimu sendiri....
BalasHapusMakasih Kak Endang.... karena selalu menginspirasi saya untuk terus semangat
BalasHapus