Please ENJOY

Selasa, 08 Januari 2013

Dear Hater




Saat ini kita saling diam, tapi diam kita berbeda, diammu adalah diam penuh amarah dan kebencian, dan itu semua hak mu, kamu bebas menentukan semua sikap yang kamu anggap benar, sedangkan diamku adalah diamnya seseorang yang menunggu penuh harap, kapan segalanya akan berakhir dan kembali seperti dulu, dalam diammu, kamu menghasut teman-teman yang lain untuk ikut membenciku, sedangkan dalam diamku, aku berdo’a agar kamu baik-baik saja disana. 


Bahkan hanya untuk sebuah jalinan pertemanan kita tidak mungkin sejalan, karena banyak hal yang kamu tidak mengerti tentangku, sedangkan kamu sedikitpun tidak punya pengertian untuk itu. Saat kamu berhenti karena berat menanggung perasaan bencimu padaku, mungkin saat itu aku sudah melaju jauh meninggalkan mu, dan mencari teman baru untuk menggantikan posisimu.


Sungguh dangkal pola pikir dan sikapmu itu, memutuskan silaturahmi hanya untuk sebuah alasan yang sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan, padahal banyak sekali hal-hal penting yang harus segera kamu benahi dalam hidupmu.


Susah untuk menjadi orang yang berbesar hati dan mau menerima kekurangan orang lain apa adanya, meskipun sebenarnya kamu bisa kalau kamu mau, asalkan kamu mau memupuk hatimu dengan kebajikan hidup yang kamu temukan dalam sebuah jalinan.


Aku menjadi orang yang beruntung karena dekat denganmu, tapi aku juga bukan orang yang merugi bila harus jauh darimu, bagiku, mencari teman itu semudah membalikan telapak tangan, jadi bila memang kamu ingin pergi, pergilah menjauh dan jangan kembali lagi untuk mencariku, karena kamu tidak akan pernah menemukan aku disana.


Bagiku, mengingat dan melupakan sama mudahnya, aku mengingat kebaikanmu semudah aku melupakan keburukanmu.


Seandainya kamu tahu, saat kamu sibuk menghasut teman-teman yang lain untuk ikut membenciku, saat itulah akupun sibuk mendo’akan mu agar Tuhan memberikanmu kebajikan, kebijaksanaan dan kedewasaan, hingga suatu saat do’aku terkabul dan kamu tersadar akan segala kekhilafanmu.


Dulu aku respect padamu, dan menganggapmu layak untuk menjadi panutan, tapi itu dulu, sewaktu aku belum tahu isi hatimu yang sebenarnya. 


Saat ini mungkin hanya aku yang kamu benci, esok atau lusa pasti akan banyak lagi jumlah orang-orang yang kamu benci, bila kamu tetap menganggap like ‘n dislike adalah cara bijak untuk menentukan dengan siapa kamu berteman, sampai kapanmu kamu tidak akan mungkin punya teman untuk jangka waktu yang lama dan setia padamu. 


Jika kamu tidak ingin temanmu adalah musuhmu yang tertunda, maka, segeralah berbenah dan perbaiki apa yang harus kamu perbaiki, dan pertahankan apa yang layak untuk dipertahankan.


Sungguh, aku tidak takut untuk kamu jauhi, tapi rasa sayangku membuatku takut kalau kamu terus memelihara penyakit hati.

10 komentar:

  1. ini buat teman apa pacar? Serius banget

    BalasHapus
  2. ummm......manusia namanya....banyak org yang senang mencari teman tapi lebih banyak lagi org yang senang mencari musuh.....salah satunya bahkan tiap hari kita temui kan.....???

    BalasHapus
  3. Husshhhh.... Cullen.... tendensius amet

    BalasHapus
  4. What happened my friend....sudah suatu resiko perjalanan hidup kita datang dan pergi, benci dan sayang, suka dan nggak suka, dll....dan memaafkan akan lebih mulia daripada yang meminta maaf.......

    BalasHapus
  5. What happened my friend....sudah suatu resiko perjalanan hidup kita datang dan pergi, benci dan sayang, suka dan nggak suka, dll....dan memaafkan akan lebih mulia daripada yang meminta maaf.......

    BalasHapus
  6. Kak Endang kemana aja? Kakak menghilang lama banget..... dah banyak banget cerita yang ingin aku bagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah...susah utk diceritakan sep coz kakak udah migrasi ke jkt nich ikut suami....tapi aku hadir kok skrg but just via my phone :), cerita ajha sometime tetap aku buka kok....

      Hapus
  7. wow, dihayati ini curhat, pengalaman hidup yach?

    BalasHapus
  8. Mayoritas artikel di blog aku emank aku alami

    BalasHapus