Please ENJOY

Senin, 09 Juli 2012

Ada Apa Dengan Pendidikan?


Coba perhatikan tangannya
Sudah menjadi salah satu tujuan dan kebanggaan orang tua bila anak-anaknya dapat mengenyam pendidikan yang layak, bertitel, mempunyai kedudukan yang tinggi di perusahaan dan terhormat di masyarakat, lalu berusahalah para orang tua untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin, mencari sekolah favourite dengan segala fasilitas lengkap yang memadai. Harga mahal bukanlah sesuatu yang harus di perhitungkan karena telah terformat dalam pikiran para orang tua itu bahwa semakin tinggi biaya pendidikan yang harus mereka bayar semakin berkwalitaslah pendidikan yang nantinya akan diterima anak-anak mereka, tidak ada yang salah dengan pola pikir seperti itu, karena “biasanya” uang akan selalu sejajar dengan kwalitas.

Pendidikan tinggi seolah-olah menjadi jaminan akan perkerjaan yang layak dan kehidupan yang mapan, pendidikan seolah-olah digunakan hanya untuk pekerjaan saja, orang tua akan sangat menyesal sekali bila anak-anaknya yang berpendidikan tinggi tidak mampu mendapatkan pekerjaan layak yang diharapkan. Lalu hanya itukah tujuan orang tua menyekolahkan anak-anaknya?


Sebenarnya tanpa disadari orang tua telah menggiring anak-anaknya untuk berpikir kapitalis, seolah bahwa nominal yang telah dikeluarkan saat sekolah dulu haruslah dibayar dengan nominal yang didapatkan di kemudian hari saat bekerja, hingga banyak yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan itu.  Hakikat dari tujuan pendidikan bukanlah untuk bekerja dan mendapatkan uang, karena ada hal yang jauh lebih penting dari itu, sebenarnya tujuan pendidikan adalah agar kita selalu berpikiran kritis dan realistis, mempunyai wawasan yang luas dan jauh ke depan, mampu beradaptasi dengan segala bentuk perubahan zaman, bermental tangguh dan berbudi pekerti yang baik.

Manfaat  pendidikan yang utama bukanlah untuk bekerja tapi untuk kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari dalam bermasyarakat, pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu membentuk manusia untuk berpikiran sosialis bukan kapitalis, karena pendidikan yang baik adalah pendidikan yang ada manfaatnya bagi orang lain disekitar kita, dan ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan untuk kemaslahatan umat manusia.
..... lalu .........

Pendidikan bukanlah pengajaran yang hanya sebatas menyampaikan ilmu pengetahuan yang tertulis di buku oleh guru kepada muridnya, pendidikan mempunyai cakupan yang lebih luas dan mendalam, diantaranya menyampaikan ilmu untuk difahami dan di kaji, menguatkan mental hingga membentuk jiwa yang sportif, dan mengarahkan murid agar berbudi pekerti yang baik, mengerti budaya dan berbudaya, itu sebabnya badan yang manaungi bukanlah Departemen Pengajaran dan Kebudayaan tetapi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudaha sering kita saksikan orang-orang yang pendidikannya tinggi seperti para pejabat Negara atau Pengusaha melakukan berbagai macam kecurangan dalam bekerja, seperti korupsi, perlakuan yang semena-mena terhadap bawahan, Pelanggaram HAM, dan tidak peka terhadap lingkungan sekitar, dalam hal ini bukanlah pendidikan yang tinggi pada mereka yang harus dipersalahkan, tapi kesalahan sudah sejak awal dilakukan orang tua mereka dimasa lalu, orang tua tanpa disadari sudah menggiring mereka untuk berpikiran kapitalis bahwa di dunia ini hanyalah materi yang paling berharga, bahwa pekerjaan hanya untuk mendapatkan pengembalian nominal yang pernah dikeluarkan saat mereka sekolah dulu, dan kedudukan tinggi adalah satu-satunya tujuan hidup, pendidikan yang dulu mereka dapatkan sama sekali tidak mencakup penguatan mental yang tangguh, dan tidak mengarah pada pembentukan budi pekerti yang baik, hingga mereka tumbuh menjadi manusia yang sama sekali tidak mempunyai kepekaan sosial (tidak sosialis).

Pendidikan memang sangatlah penting karena dengan pendidikan kita menjadi manusia yang adaptable terhadap segala bentuk perubahan zaman, menjadi tangguh saat melewati berbagai rintangan, dan dapat bertahan dengan berbagai macam kesulitan, tapi dari semua itu yang terpenting dalam hidup adalah budi pekerti yang baik (ahlak).

1 komentar:

  1. Serius gambar sampul bukunya begitu? Murid ceweq jotos cowoq

    BalasHapus