Coba perhatikan tangannya |
Sudah menjadi salah satu tujuan
dan kebanggaan orang tua bila anak-anaknya dapat mengenyam pendidikan yang
layak, bertitel, mempunyai kedudukan yang tinggi di perusahaan dan terhormat di
masyarakat, lalu berusahalah para orang tua untuk dapat menyekolahkan
anak-anaknya setinggi mungkin, mencari sekolah favourite dengan segala
fasilitas lengkap yang memadai. Harga mahal bukanlah sesuatu yang harus di
perhitungkan karena telah terformat dalam pikiran para orang tua itu bahwa
semakin tinggi biaya pendidikan yang harus mereka bayar semakin berkwalitaslah
pendidikan yang nantinya akan diterima anak-anak mereka, tidak ada yang salah
dengan pola pikir seperti itu, karena “biasanya” uang akan selalu sejajar
dengan kwalitas.
Pendidikan tinggi seolah-olah menjadi
jaminan akan perkerjaan yang layak dan kehidupan yang mapan, pendidikan
seolah-olah digunakan hanya untuk pekerjaan saja, orang tua akan sangat
menyesal sekali bila anak-anaknya yang berpendidikan tinggi tidak mampu
mendapatkan pekerjaan layak yang diharapkan. Lalu hanya itukah tujuan orang tua
menyekolahkan anak-anaknya?
Sebenarnya tanpa disadari orang
tua telah menggiring anak-anaknya untuk berpikir kapitalis, seolah bahwa
nominal yang telah dikeluarkan saat sekolah dulu haruslah dibayar dengan
nominal yang didapatkan di kemudian hari saat bekerja, hingga banyak yang
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan itu. Hakikat dari tujuan pendidikan bukanlah untuk
bekerja dan mendapatkan uang, karena ada hal yang jauh lebih penting dari itu,
sebenarnya tujuan pendidikan adalah agar kita selalu berpikiran kritis dan
realistis, mempunyai wawasan yang luas dan jauh ke depan, mampu
beradaptasi dengan segala bentuk perubahan zaman, bermental tangguh dan berbudi
pekerti yang baik.
Manfaat pendidikan yang utama bukanlah untuk bekerja
tapi untuk kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari dalam bermasyarakat, pendidikan
yang baik adalah pendidikan yang mampu membentuk manusia untuk berpikiran
sosialis bukan kapitalis, karena pendidikan yang baik adalah pendidikan yang
ada manfaatnya bagi orang lain disekitar kita, dan ilmu yang bermanfaat adalah
ilmu yang diamalkan untuk kemaslahatan umat manusia.
..... lalu ......... |
Pendidikan bukanlah pengajaran
yang hanya sebatas menyampaikan ilmu pengetahuan yang tertulis di buku oleh
guru kepada muridnya, pendidikan mempunyai cakupan yang lebih luas dan
mendalam, diantaranya menyampaikan ilmu untuk difahami dan di kaji, menguatkan
mental hingga membentuk jiwa yang sportif, dan mengarahkan murid agar berbudi
pekerti yang baik, mengerti budaya dan berbudaya, itu sebabnya badan yang
manaungi bukanlah Departemen Pengajaran dan Kebudayaan tetapi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudaha sering kita saksikan
orang-orang yang pendidikannya tinggi seperti para pejabat Negara atau Pengusaha
melakukan berbagai macam kecurangan dalam bekerja, seperti korupsi, perlakuan
yang semena-mena terhadap bawahan, Pelanggaram HAM, dan tidak peka terhadap
lingkungan sekitar, dalam hal ini bukanlah pendidikan yang tinggi pada mereka
yang harus dipersalahkan, tapi kesalahan sudah sejak awal dilakukan orang tua
mereka dimasa lalu, orang tua tanpa disadari sudah menggiring mereka untuk
berpikiran kapitalis bahwa di dunia ini hanyalah materi yang paling berharga,
bahwa pekerjaan hanya untuk mendapatkan pengembalian nominal yang pernah
dikeluarkan saat mereka sekolah dulu, dan kedudukan tinggi adalah satu-satunya
tujuan hidup, pendidikan yang dulu mereka dapatkan sama sekali tidak mencakup
penguatan mental yang tangguh, dan tidak mengarah pada pembentukan budi pekerti
yang baik, hingga mereka tumbuh menjadi manusia yang sama sekali tidak
mempunyai kepekaan sosial (tidak sosialis).
Pendidikan memang sangatlah
penting karena dengan pendidikan kita menjadi manusia yang adaptable terhadap
segala bentuk perubahan zaman, menjadi tangguh saat melewati berbagai
rintangan, dan dapat bertahan dengan berbagai macam kesulitan, tapi dari semua
itu yang terpenting dalam hidup adalah budi pekerti yang baik (ahlak).
Serius gambar sampul bukunya begitu? Murid ceweq jotos cowoq
BalasHapus