Kawasan Hutan Kareumbi yang rindang dan masih alami |
Akhir-akhir ini hobi lama saya
jalan-jalan keluar masuk kampung, naik turun gunung, merambah hutan untuk
mengeksplore tempat-tempat indah di sekitar Bandung kambuh lagi, meski dengan
fasilitas seadanya dan dana yang pas-pasan tapi cukuplah untuk menyalurkan hobi
yang telah lama terpendam, itu sebabnya akhir-akhir ini tulisan saya banyak
membahas perjalanan ketempat-tempat alami yang menjadi tujuan wisata, dan kali
ini berkesempatan mengunjungi Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi atau Kawasan
konservasi Masigit Kareumbi yang pengelolaannya secara operasional di lakukan
oleh rekan-rekan dari Wanadri.
Pagi-pagi pas pkl 8:00 saya sudah
melaju menuju kawasan Bandung Timur, melewati Ujung Berung, Cibiru-Cileunyi,
terus hingga sampai di daerah Cicalengka, setelah melewati Stasiun Kereta Api
Cicalengka, saya berhenti sejenak pas di depan Toserba Griya untuk menanyakan
arah menuju Curug Sindulang, karena menurut informasi yang saya dapatkan sebelumnya,
untuk menuju Kawasan Taman Buru Kareumbi terlebih dahulu kita harus melewati
Kawasan Wisata Alam Curug Sindulang, dari Toserba Griya Cicalengka, maju
sedikit lalu belok kiri, terus mengikuti jalan yang ada, ternyata akses jalan
menuju arah hutan sangatlah mudah, dari Curug Sindulang terus maju menanjak
mengikuti jalan yang sudah ada, menyusuri sungai hingga sampailah di tujuan,
perjalanan yang sangat mudah dan menyenangkan meski dilakukan oleh orang yang
pertama kali berkunjung, saya jamin tidak akan kesasar. Catatan penting apabila
kita bertanya arah menuju Hutan Kareumbi cukup kita menanyakan arah menuju KW,
karena masyarakat sekitar menyebut Hutan Kareumbi dengan sebutan KW (Kawasan
Wisata).
Pemandangan Wilayah Bandung Timur di lihat dari atas |
Dalam perjalanan menuju hutan,
mata kita akan disuguhkan pemandangan-pemandangan Indah khas Bandung Timur,
dari jalan yang menanjak kita akan melihat ke bawah betapa Indahnya kota kecil
di Bandung Timur, rumah-rumah penduduk, atap hanggar pabrik, perkebunan dan
jalan yang menghubungkan antara Bandung dengan Garut, kitapun bisa menikmati
indahnya hamparan sawah hijau dengan karoserinya, ah... membuat saya teringat
akan kawasan Ubud di Bali, daerah yang masih alami bebas dari polusi.
Surga Tersisa, dimana kita bisa temukan hijaunya pepohonan dan beningnya air mengalir |
Taman Buru Gunung Masigit
kareumbi terletak di Desa Lewiliang, Kec. Cicalengka. Kab. Bandung, tempat yang
bukan hanya cocok untuk wisata alam, tetapi juga untuk belajar mencintai alam
beserta isinya, disana kita bisa menjadi donatur untuk penanaman pohon, melihat
konservasi rusa dan bermalam di rumah-rumah pohon atau memasang tenda untuk
berbaur meleburkan diri dengan isi hutan. Tidak perlu mempunyai peralatan camping apabila kita hendak bermalam di
hutan, karena pihak pengelola dari Wanadri sudah menyediakan perlengkapan camping yang bisa kita sewa permalamnya,
baik untuk rombongan kecil maupun rombongan besar hingga 100 orang.
Rumah Pohon, salah satu fasilitas yang tersedia di Kareumbi |
Hutan Kareumbi di belah oleh
sungai-sungai kecil dengan air yang mengalir jernih, yang dihubungankan oleh
jembatan kayu, membuat hutan tetap subur meski di musim kemarau, dan para
pengunjung tidak akan pernah kekurangan air baik untuk MCK maupun untuk
keperluan lainnya, di dalam hutan kitapun dengan mudah bisa menemukan kantin
yang menjual berbagai macan cemilan maupun makanan berat seperti nasi atau mie
instant, kantinnya cukup luas dengan bangunan kayu semi permanen, konsep
bangunan bernuansa priangan dengan bahan-bahan yang diambil dari hutan.
Salah Satu Sudut di Rumah Pohon |
Jalan-jalan membelah hutan
melelahkan tetapi sangat menyenangkan, udaranya sejuk, desiran angin diantara
pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi
membawa kita terus memasuki kedalaman hutan, hingga tak terasa waktu sudah
siang hari.
Bersiap meninggalkan hutan,
menuju Curug Sindulang yang sebelumnya pernah saya lewati, sengaja Curug
Sindulang menjadi tujuan ke dua perjalan kami, karena tujuan utama adalah Taman
Buru Gunung Masigit Kareumbi.
Curug Sindulang, sebagian masyarakat menyebutnya "Cinulang" |
Curug Sindulang letaknya di
Pinggir di bawah jalan yang sebelunya kami lewati, pintu masuk menuju curug ada
dua, dan kita boleh masuk lewat pintu yang mana saja, Curug Sindulang sangat
terkenal di kawasan Bandung Timur meskipun keadaan curugnya tak semegah dan
seindah Curug Malela yang sangat fenomenal, tetapi Curug Sindulang cukuplah
untuk dijadikan pilihan apabila kita ingin berwisata alam, akses yang mudah,
jarak tempuh yang singkat dan biaya yang murah menjadi keunggulan Curug
Sindulang, namun banyak sekali kekurangan disana sini, seperti air yang kotor,
jalan menurun yang licin dan kurangnya pengamanan hingga pengunjung harus extra
hati-hati, selain itu fasilitasnyapun sangat minim. Tapi walaupun begitu saya
cukup menikmati suasana alaminya, dan menyempatkan diri untuk mengabadikannya
dalam beberapa jepretan foto.
Pemandangannya... lumayan lah..... |
0 komentar:
Posting Komentar