Please ENJOY

Sabtu, 16 Mei 2015

STONE GARDEN dan GOA PAWON Geowisata di Bandung Barat



Berpose diatas ketinggian Stone Garden


Rencana untuk pergi ke Stone Garden sebenarnya sudah lama ada, tapi baru kali ini bisa terealisasi, itu karena kesibukan kerja di luar Bandung yang membuat saya kadang merasa lelah untuk pergi ke tempat yang agak jauh dari rumah, saat di Bandung, saya merasa nyaman tinggal di rumah setelah 5 hari ditinggal untuk bekerja di Tangerang.


 Tibalah saatnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba, start tepat pkl 7:00 pagi kami berdua  berangkat dari pusat kota Bandung menuju Padalarang berboncengan menggunakan motor yang belum ada STNKnya, hahaha... nekad, melewati jalan Asia-Afrika, lalu jalan Jenderal Sudirman lurus terus melewati daerah Cimahi, kami berdua merasa sangat bersyukur karena perjalanan waktu itu tidak ada hambatan sama sekali, baik itu yang menimpa kendaraan saya maupun jalanan yang kami lalui, meskipun terkadang kami berdua menemukan sedikit kemacetan di daerah Cimahi, tapi itu bukanlah kendala serius karena kemacetan yang kami alami hanyalah kemacetan akibat padatnya kendaraan yang masih bisa dianggap wajar.

 Perjalanan dari pusat Bandung menuju lokasi yang dituju relatif cepat, meskipun sempat beberapa kali kami harus menghentikan kendaraan untuk bertanya kepada penduduk setempat mengenai letak Stone Garden dan akses jalan yang bisa kami lalui. Sebenarnya tujuan kami berdua kesana bukan hanya mengunjungi Stone Garden yang kefenomenalannya mampu mengalahkan Tebing Karaton di daerah Dago, tapi kami juga berencana (sekalian) mengunjungi Goa Pawon yang sudah terkenal hingga ke manca negara. Akses menuju Stone Garden bisa kita ambil dengan dua jalan, yang pertama adalah melalui pintu masuk ke Goa Pawon, dan yang ke dua langsung menuju lokasi Stone Garden melalui akses yang berbeda. Saat itu kami lebih memilih langsung melalui akses yang menuju Stone Garden, apalagi sebelumnya seorang teman pernah memberi info, bahwa apabila kita menuju Stone Garden melalui akses Gua Pawon, itu artinya kita harus menyiapkan kondisi fisik yang super prima karena dari lokasi Gua Pawon kita harus mendaki perbukitan yang cukup terjal dan jalan tanah yang sangat licin apabila sehari sebelumnya di guyur hujan.


Akses jalan yang kami ambil menuju Stone Garden hanya ditandai dengan papan nama yang dipasang secara sederhana, hanya bertuliskan Stone Garden, agak sulit untuk melihat papan nama tsb dari jalan raya karena ukurannya yang kecil. Kami terus memasuki akses jalan yang sedikit becek dan licin karena malam sebelumnya Bandung dan sekitarnya diguyur hujan, hingga satu kali motor yang kami kendarai mengalami slip dan hampir terjatuh.


 Sampai di lokasi parkir, kami melihat sudah ada beberapa motor dan mobil yang diparkir, hmmm.... pagi-pagi begini ternyata sudah banyak juga pengunjung yang mendatangi Stone Garden, malahan banyak diantara mereka yang rela datang dini hari/subuh hanya sekedar untuk menikmati sun rise dari atas hamparan bebatuan Stone Garden yang mempesona. Padahal sebelumnya saya sempat berpikir bahwa kamilah berdua yang pertama kali sampai di Stone Garden pada hari itu.


Stone Garden terletak di Puncak Gunung Pawon, kampung Giri Mulya, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat. Kabupaten Bandung Barat. Luas areanya ± 2 hektar, sebuah luas area yang lebih dari cukup untuk dijadikat spot yang indah bagi para pencinta photografi. 


 Dari lokasi parkir, kita harus bejalan sedikit menanjak sekitar 1,5 km, tapi itu bukanlah masalah karena di perjalanan menuju puncak, mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan yang sangat indah. Tidak jauh dari lokasi parkir, berdiri juga beberapa warung dan toilet umum, warung yang bisa kita singgahi untuk membeli minuman, rokok atau mie instan saat kita merasa lelah.

 Stone Garden bisa jadi tempat pavorit para pencinta photografi, banyak spot-spot yang bagus untuk dijadikan object jepretan, batu-batu yang menjulang tinggi khas karst citatah berdiri kokoh tak beraturan tapi disanalah letak keindahannya, para pengunjung silih berganti memanjat satu persatu hamparan batu yang tersedia. Apabila lelah kita bisa beristirahat sejenak di saung-saung yang tersedia. 

Stone Garden layak menjadi tempat alternatif pavorit bagi siapapun juga yang ingin eksis, terutama di Media Sosial, hasil jepretan di lokasi Stone Garden banyak menghiasi halaman Instagram, path, twitter dan Media Sosial lainnya. 


Untuk dapat menikmati keindahan Stone Garden sangatlah murah, kita hanya perlu membayar ticket masuk Rp. 4,000,-/orang + biaya parkir yang hanya Rp. 2,000,- untuk kendaraan roda dua dan Rp, 3,000-Rp. 5,000,- untuk kendaraan roda empat.


Matahari mulai meninggi, sejuknya hawa pegunungan diganti dengan panasnya sinar matahari, kamipun bergegas turun, tujuan kami berikutnya menuju Gua Pawon, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Stone Garden, sebenernya masih di area yang sama tapi tetap saja kami harus keluar dari lokasi Stone Garden dan memasuki kawasan Gua Pawon dengan melalui pintu akses yang berbeda, tapi karena kami sudah merasa lelah saat berfoto di lokasi Stone Garden, apalagi harus beberapa kali naik turun batu-batu yang menjulang tinggi, maka kami putuskan untuk sejenak beristirahat, makan mie instant dan minum air kelapa muda.


 Berbeda dengan akses jalan yang menuju Stone Garden, akses menuju Goa Pawon jauh lebih bagus, jalannya dibeton sangat rapi hingga para pengendara kendaraan merasa lebih nyaman. Mungkin karena Goa Pawon menjadi asset berharga bukan hanya bagi Pemkab Bandung Barat tapi juga merupakan asset berharga bagi Pemerintah RI, apalagi Goa Pawon keberadaannya sudah diakui dunia, dan menjadi situs purbakala yang dilindungi.


Di depan pintu masuk menuju goa, kami berhenti dan membeli ticket masuk seharga Rp. 5,500,-/orang dan membayar parkir dengan harga yang sama seperti di Stone Garden.


Letak Goa Pawon tidak terlalu jauh dari tempat penjualan ticket masuk, namun saat sampai di lokasi, kita tetap harus berhati-hati saat memasuki goa, selain banyak lorong yang sempit, batu-batu yang tajam dan licin, juga ada beberapa lorong yang gelap. Tetapi untuk dijadikan objek foto,  keindahan Goa Pawon tidak kalah dengan Stone Garden, di dalam goa kita mudah sekali menemukan spot-spot indah yang cocok untuk dijadikan object foto, ada beberapa spot yang cukup luas hingga kita akan merasa leluasa untuk mamasukinya dan berfoto disana.


Ditengah-tengah goa kita bisa menemukan kerangka manusia purba yang masih lengkap, kerangka yang katanya adalah kerangka nenek moyangnya orang sunda, demi keamanan dan keutuhan kerangka tsb, pemerintah setempat memagari lokasinya dengan pagar besi, namun kita masih tetap bisa melihat dan mengabadikan kerangka manusia purba tsb disela-sela pagar


Pengalaman mengunjungi Stone Garden dan Goa Pawon adalah pengalaman yang tak akan terlupakan, benar-benar pengalaman yang murah meriah. Satu hal yang saya sukai dari Stone Garden dan Goa Pawon adalah lokasinya yang bersih, tidak ada sampah yang berserakan dan tidak ada coretan-coretan khas para anak-anak alay di bebatuan dan dinding goa. 







0 komentar:

Posting Komentar