Please ENJOY

Rabu, 20 Agustus 2014

TEBING KARATON ..... Butuh Perjuangan Untuk Menikmati Keindahan



Menikmati keindahan Tahura dari atas Tebing Karaton
Akhir-akhir ini di media sosial ramai para netter membicarakan suatu tempat yang sangat nge-hits dan fenomenal, suatu tempat yang sebenarnya dari dulu sudah ada namun jarang dikunjungi, Tebing Karaton namanya langsung mencuat di media sosial terutama dikalangan pencinta wisata alam. Tebing yang juga dikenal dengan nama “Tebing Instagram” karena kebanyakan para pengguna sosial media meng-up load foto-foto mereka di atas tebing ke dalam account instagram yang mereka miliki. Menurut mereka saat ini tidaklah afdol dan dirasa kurang gaul bila di instagramnya tidak terpampang foto-foto saat mereka berada di ketinggian di atas Tebing Instagram ..... “ouppssttt Tebing Karaton maksudnya”.

Pada awalnya masyarakat sekitar mengenal daerah itu dengan nama “Cadas Jontor”, selain masyarakat sekitar tidak banyak orang yang tahu daerah Cadas Jontor, kecuali para pencinta alam yang hobi blusukan (hehehe... menggunakan istilah jokowi) ke dalam hutan, sungai-sungai, naik-turun gunung, atau para pencinta olah raga bersepeda, karena jalan menuju arah Cadas Jontor adalah jalan yang sering digunakan para pencinta sepeda gunung untuk berolah raga.

Istilah Tebing Karaton baru ada di awal Mei 2014, setelah di pasang tulisan Tebing KARATON “bukan” Tebing KERATON, Tebing dalam bahasa sunda berarti Gawir dan Karaton berarti Kemewahan atau Kemegahan Alam, seiring dengan berjalannya waktu nama Cadas Jontorpun memudar dan berubah menjadi Tebing Karaton, namun karena banyak juga orang Jakarta atau orang-orang yang bukan berasal dari suku sunda berdatangan mengunjungi tebing itu, maka Istilah Karaton (dalam bahasa sunda) berubah menjadi Keraton, ini hanya sebatas pengucapannya saja, padahal nama sesungguhnya adalah Tebing Karaton.

Pada akhirnya mencuatlah nama Tebing Karaton yang langsung nge-hits melejit dan menjadi fenomenal.

Duduk berpose di atas cadas yang menjorok ke luar cukup untuk menguji adrenalin


Perjalanan ke Tebing Karaton / Keraton

Tepat pkl: 16:00 saya segera bergegas pulang dari kantor, karena teman saya Harlan sudah menunggu di simpang dago, sesampai di simpang dago saya lihat Harlan sudah ada disana, sayapun melihat jam dan tepat menunjukan pkl: 17:00, lalu “greeee...nggg...” motor yang kami kendarai menuju ke arah Dago atas, Harlan saya bonceng melewati jalan yang berbelok-belok dan nanjak, lumayan cukup sensasional.

Kami berdua berboncengan menuju ke arah Tahura (Taman Hutan Raya Djuanda), sesampai di depan Tahura, kami belok kanan dan terus melewati jalan yang menanjak, lalu tidak berapa jauh, kami belok kanan lagi dan terus melewati jalan yang masih tetap menanjak, jalan ini adalah jalan menuju Warban (Warung Bandrek).

Yeaaahhhhh... I am free

Akses jalan menuju Tebing Karaton sangatlah “ruaarrrr” biasa jeleknya, padahal di kiri-kanan jalan saya lihat berdiri rumah-rumah dan villa-villa mewah, namun jalannya “ampuuunnn... rusak banget”, bolong-bolong, berserakan batu-batu tajam, berdebu, dan sangat berbahaya untuk dilewati, kita harus hati-hati, tidak disarankan untuk datang kesana menggunakan mobil sedan atau mobil-mobil yang bentuknya “ceper”, kecuali kalau kita rela bawah mobil kita penyok kena batu-batu di sepanjang jalan, atau ban mobilnya masuk ke lobang-lobang yang cukup dalam yang tersebar di sepanjang jalan.

Beberapa tikungan tajam dan tanjakan terjal telah kami lewati, di depan Warban saya tawarkan Harlan untuk istirahat sebentar dan menikmati minuman bandrek, namun Harlan tidak mau dan ingin terus melanjutkan perjalanan, sepertinya Harlan sudah tidak sabar untuk segera sampai di Tebing Karaton.

Touch the sky

Setelah melewati perjalanan yang lumayan berat dan melelahkan, akhirnya sampai juga kami berdua di lokasi Tebing Karaton, motor kami parkirkan dan kami diharuskan membayar Rp. 5000/motor untuk parkir, kamipun dipungut biaya Ticket masuk ke lokasi tebing Rp. 11,000/orang, biaya parkir dan ticket masuk Tebing Karaton ini mulai ada di awal Agustus 2014, sebelumnya kami bebas keluar masuk lokasi Tebing Karaton secara gratis.

Sesampai disana cukup banyak pengunjung yang sedang berfoto ria, membutuhkan keberanian ekstra untuk dapat berpose di atas cadas yang menjorok keluar, pengunjung haruslah orang yang tidak takut pada ketinggian, dan harus ekstra hati-hati, karena semua cadas yang ada di Tebing Karaton sangatlah licin, mayoritas para pengunjung Tebing Karaton adalah para mahasiswa meskipun banyak juga orang-orang yang sudah bekerja mengunjungi tebing itu.

Gak asyik kalau gak narsis

Tebing Karaton tidaklah cocok untuk menjadi lokasi tujuan wisata keluarga, karena akses jalan yang kurang mendukung dan lokasi tebing yang sangat curam, cadasnya sangat licin dan berbahaya bila kita tidak berhati-hati, terlebih saat hujan atau setelah hujan, karena cadas-cadas disana akan basah dan licin. Tidak disaranan untuk membawa anak-anak ke lokasi Tebing Karaton.

Diatas cadas yang menjorok keluar saya dan Harlan bergatian untuk difoto, ketinggian tebing mampu membuat lutut gemeteran, pemandangan diatas tebing sungguh sangat mengagumkan, kami difoto diatas cadas yang menjorok keluar, di kiri jurang, di kanan jurang, nun jauh di depan sana terlihat Tahura yang mulai diselimuti kabut, apabila kami terjatuh dari atas tebing, kami tidak akan jatuh ke jurang atau ke Tahura, kami langsung jatuh ke akherat.

Sebelum pulang menyempatkan dulu difoto berdua barengan Harlan

Tebing Karaton, tebing yang cukup ekstrim, butuh perjuangan untuk menikmati keindahannya.

5 komentar:

  1. bikin dengkul gemeter walo viewnya bagus juga

    BalasHapus
  2. Tapi untuk seorang yang dulu sering naik gunung kayak loe, sepertinya gak ada masalah tuh...

    BalasHapus
  3. masalah lah.. kan faktor u..
    hehhehe.. kaburrrrrr................

    BalasHapus
  4. Bener.. tidak cocok untuk keluarga.. ZF belum bisa dibawa kesana.. krn gerakannya masih luarbiasa aktif, kuatir uminya gak bisa kontrol gerakan anak-anak.
    kalo gitu.. wisata ini dilewat dulu untuk di kunjungi.

    BalasHapus
  5. Duh... orang hilang sudah kembali... welcome yah... s'moga suatu saat kita bisa refreshing bareng

    BalasHapus