Sering kita mendengar para penceramah agama berbicara mengenai Syurga dan Neraka yang mereka yakini dengan keimanan mereka, lalu benarkah Syurga dan Neraka itu ada ? Dimana dan bagaimana bentuknya?
Mereka berbicara mengenai Syurga dan Neraka hanyalah sebatas apa yang pernah mereka baca dan apa yang pernah mereka dengar, dalam konsep mereka Syurga hanyalah sebuah hadiah atau award atas ibadah yang pernah mereka lakukan (pahala), dan neraka adalah sebuah konsekwensi dari perbuatan-perbuatan tercela atau dosa yang pernah mereka lakukan.
Lalu yang jadi pertanyaan sekarang, apabila Syurga dan Neraka itu tidak ada, akankah mereka tetap meyembah Tuhan?
Rasanya lucu apa bila seseorang itu beribadah demi mengharapkan anugerah Syurga dan tidak melakukan perbuatan dosa agar terhindar dari Neraka, seperti anak TK yang mau disuruh nyanyi di depan kelas demi mendapatkan sebuah permen dari gurunya. Ibadah haruslah dilakukan dengan Ikhlas, dan pengertian Ikhlas adalah tidak mengharapakan balas jasa dalam bentuk apapun juga, termasuk pahala sebagai ticket untuk memasuki Syurga.
Dalam sebuah perenungan, sering saya bertanya-tanya, apakah Syurga dan Neraka itu sebuah tempat atau sebuah rasa?
Apabila manusia yang beriman suatu saat nanti akan “dimasukan” kedalam Syurga dan para pendosa akan “dimasukan” kedalam Neraka, itu artinya bahwa konsep Syurga dan Neraka adalah sebuah Tempat, karena kata “dimasukan” mengandung arti sesuatu yang dengan sengaja dipindahkan posisinya dari satu tempat ke tempat lain.
Tetapi, sering pula kita mendengar bahwa betapa “bahagianya” hidup kita suatu saat nanti apabila kita berada di dalam syurga dan betapa “menderitanya” suatu saat nanti apabila kita hidup di dalam neraka, kalau kita bicara mengenai “kebahagiaan dan penderitaan” itu artinya konsep Syurga dan Neraka itu adalah sebuah Rasa bukan sebuah Tempat.
Terlepas pertanyaan mengenai apakah Syurga dan Neraka itu sebuah Tempat atau Sebuah Rasa, Syurga dan Neraka adalah sesuatu yang bisa kita ciptakan dalam hidup kita di dunia, kita bisa menciptakan sebuah “tempat” dalam bentuk rumah yang kita jadikan sebagai Syurga tempat kita tinggal lalu kita hidup bahagia di dalamnya, begitu juga sebaliknya kitapun bisa menciptakan sebuah tempat dalam bentuk rumah yang kita jadikan sebagai neraka untuk tempat kita tinggal bersama keluarga, semua itu tergantung dari diri kita sendiri.
Begitu juga apabila Syurga dan Neraka itu konsepnya sebuah “rasa”, kita bisa menciptakan rasa bahagia, gembira, ceria, senang, susah, sedih, menderita, tertekan sesuai dengan keinginan kita, kita bisa menciptakan hidup “serasa” di Syurga atau “serasa” di Neraka.
Apabila Syurga atau Neraka itu bisa kita ciptakan selama hidup kita di dunia, kita hanya tinggal memilih saja, apakah kita mau hidup di dalam Syurga atau di dalam Neraka, kita bisa memilih hidup serasa di Syurga atau serasa di Neraka, tidak perlu menunggu nanti, kita bisa memulainya dari sekarang.
Tempat berupa Syurga atau tempat berupa Neraka dan Rasa di Syurga atau rasa di Neraka tergantung kita, kita tinggal memilihnya saja.
0 komentar:
Posting Komentar