Please ENJOY

Senin, 10 Juni 2013

Sedetik [(Sebelum)] Menuju Dewasa




Terbangun dan tertegun sejenak, saya lihat jam menunjukan pukul 12:00 tengah malam, itu artinya sedetik kemudian sudah menginjak tanggal 10 Juni, sebuah tanggal yang sakral dan istimewa untuk saya. Entah mengapa saya merasa sepi malam ini, saya merasa bahwa tanggal 10 Juni yang merupakan tanggal istimewa buat saya menjadi terasa hambar dan sepi, mungkin karena tahun-tahun sebelumnya saya selalu merayakan ulang tahun saya bersama teman-teman yang mencintai saya, saya mulai bertanya-tanya, kemanakah mereka yang dulu pernah hangat, tidak seharusnya saya menghabiskan malam ini tanpa mereka.

Berbeda dengan teman-teman sebaya lainnya, dari kecil saya tidak pernah mendapatkan sesuatu yang istimewa saat merayakan ulang tahun, apalagi berkesempatan untuk merayakannya dan mengundang teman-teman, tetapi saat saya menginjak dewasa dan mulai memasuki dunia kerja, saya selalu menyempatkan waktu untuk merayakan ulang tahun saya bersama teman-teman meskipun hanya dalam ruang lingkup yang sangat kecil, saya hanya mengundang sebagian kecil dari teman-teman untuk berbagi kebahagiaan, dengan cara yang sangat sederhana, saya rayakan ulang tahun saya, meskipun hanya sekedar makan bersama di sebuah restaurant, mengajak mereka nonton, atau pergi ke sebuah tempat wisata. Sungguh perayaan yang sangat sederhana bila di bandingkan dengan orang lain yang mampu merayakan ulang tahunnya dengan sangat meriah dan budget yang besar.

Di setiap perayaan ulang tahun yang pernah saya alami, hanya pada saat saya menginjak usia yang ke 27 tahunlah yang paling istimewa, saat itu saya merayakannya bersama teman-teman di Pantai Pangandaran, saya teringat waktu itu tiba-tiba teman-teman bersama-sama mengangkat saya lalu melemparkan saya ke pantai, saat itulah pertama kalinya mereka bercanda dengan sedikit kasar, namun terasa sangat berkesan buat saya, hingga sekarang kejadian itu menjadi kejadian yang teristimewa buat saya, dan malam ini saya sangat merindukan mereka,”Didin, Aang, Jajang, Ade Juju, Ali, Uking, Yadi, Eful, Didi, Bariman, Idan... dan teman-teman lainnya yang tidak sempat saya sebut (aduhh... maaf yah kadang-kadang memori saya susah mengingat nama orang satu persatu, maklum otaknya sudah terlalu lama dipakai jadi suka lupa, orang-orang bilang sudah pikun heu heu heu....). saya ingin kalian yang teristimewa ada disini malam ini agar saya bisa berbagi kebahagiaan di ulang tahun saya.

STOP... malam ini saya ingin waktu berhenti sejenak, walau hanya beberapa detik, saya ingin menghentikan jarum jam agar usia saya tidak bertambah, saya ingin tetap seperti ini, saya ingin agar alam memberi saya sejenak waktu luang untuk mentafakuri jejak langkah yang saya ukir dalam kehidupan saya, saya ingin agar bumi yang selama ini saya pijak menceritakan kembali masa-masa indah saat kecil dulu, saya ingin agar langit mampu menghadirkan kembali Budi Hermawan, teman ketika saya masih duduk di Sekolah Dasar, Budi meninggal di usia 12 tahun terserang demam berdarah, sejenak setelah perpisahan kelulusan Sekolah Dasar, saya ingin agar angin membawa kembali Eki, sahabat kecil saya yang mengajarkan saya naik sepeda, mengajarkan saya menerbangkan layang-layang, dan mengenalkan saya dengan permainan game “ding dong” di Palaguna. Eki meninggal karena bronchitis akut yang dideritanya.

Saya sedikit was-was menunggu detik bergulir, karena itu sebagai pertanda kehidupan saya yang sesungguhnya dimulai, ada sedikit ragu untuk terus menatap kedepan dan melaju seiring putaran jarum jam, banyak hal yang saya targetkan untuk diraih di tahun ini masih belum tercapai, impian yang belum terwujud, janji yang belum tertepati dan permohonan yang belum terkabul.

Mereka bilang, malam ini adalah penghujung muda saya (meskipun saya merasa kalau muda saya tidak pernah ada ujungnya), mungkin karena saya berusaha untuk berjiwa muda atau mungkin juga karena hati saya menentang kalau saya ini sudah tua.

Happy Birthday to Me

Malam ini adalah malam yang sangat saya syukuri, karena saya mampu mencapai usia dewasa, dimana tidak semua manusia mampu mancapai usia seperti ini, saya tetap tidak merasa tua, tapi saya hanya dewasa, matang dalam segi usia tentunya. Saya bersyukur karena hingga detik ini saya masih ada dan berkesempatan untuk berbagi apa yang bisa saya beri, bercerita apa yang bisa saya ucapkan, dan memahami apa yang bisa saya dengar, lalu mencoba untuk memaknai semuanya.

Saya bersyukur dapat mencapai usia seperti sekarang ini, karena orang-orang yang usianya dibawah saya, belum tentu mampu mencapai usia seperti usia saya saat ini. Banyak diantara mereka yang “gugur” sebelum waktunya.

Saya masih punya waktu untuk mengejar segala ketertinggalan, sebelum saya renta dan gugur seperti mereka.

2 komentar:

  1. :)
    Happy birthday, telatt ya?? :D
    wish all the best for u

    BalasHapus
  2. Thanks Norma.... s'moga kamu juga dapat yang terbaik yah

    BalasHapus