Terbangun dan tertegun sejenak,
saya lihat jam menunjukan pukul 12:00 tengah malam, itu artinya sedetik
kemudian sudah menginjak tanggal 10 Juni, sebuah tanggal yang sakral dan
istimewa untuk saya. Entah mengapa saya merasa sepi malam ini, saya merasa
bahwa tanggal 10 Juni yang merupakan tanggal istimewa buat saya menjadi terasa
hambar dan sepi, mungkin karena tahun-tahun sebelumnya saya selalu merayakan
ulang tahun saya bersama teman-teman yang mencintai saya, saya mulai
bertanya-tanya, kemanakah mereka yang dulu pernah hangat, tidak seharusnya saya
menghabiskan malam ini tanpa mereka.
Berbeda dengan teman-teman sebaya
lainnya, dari kecil saya tidak pernah mendapatkan sesuatu yang istimewa saat
merayakan ulang tahun, apalagi berkesempatan untuk merayakannya dan mengundang
teman-teman, tetapi saat saya menginjak dewasa dan mulai memasuki dunia kerja,
saya selalu menyempatkan waktu untuk merayakan ulang tahun saya bersama
teman-teman meskipun hanya dalam ruang lingkup yang sangat kecil, saya hanya
mengundang sebagian kecil dari teman-teman untuk berbagi kebahagiaan, dengan
cara yang sangat sederhana, saya rayakan ulang tahun saya, meskipun hanya
sekedar makan bersama di sebuah restaurant, mengajak mereka nonton, atau pergi
ke sebuah tempat wisata. Sungguh perayaan yang sangat sederhana bila di
bandingkan dengan orang lain yang mampu merayakan ulang tahunnya dengan sangat
meriah dan budget yang besar.
Di setiap perayaan ulang tahun
yang pernah saya alami, hanya pada saat saya menginjak usia yang ke 27 tahunlah
yang paling istimewa, saat itu saya merayakannya bersama teman-teman di Pantai
Pangandaran, saya teringat waktu itu tiba-tiba teman-teman bersama-sama
mengangkat saya lalu melemparkan saya ke pantai, saat itulah pertama kalinya
mereka bercanda dengan sedikit kasar, namun terasa sangat berkesan buat saya,
hingga sekarang kejadian itu menjadi kejadian yang teristimewa buat saya, dan
malam ini saya sangat merindukan mereka,”Didin, Aang, Jajang, Ade Juju, Ali,
Uking, Yadi, Eful, Didi, Bariman, Idan... dan teman-teman lainnya yang tidak
sempat saya sebut (aduhh... maaf yah kadang-kadang memori saya susah mengingat
nama orang satu persatu, maklum otaknya sudah terlalu lama dipakai jadi suka
lupa, orang-orang bilang sudah pikun heu heu heu....). saya ingin kalian yang
teristimewa ada disini malam ini agar saya bisa berbagi kebahagiaan di ulang
tahun saya.
STOP... malam ini saya ingin
waktu berhenti sejenak, walau hanya beberapa detik, saya ingin menghentikan
jarum jam agar usia saya tidak bertambah, saya ingin tetap seperti ini, saya
ingin agar alam memberi saya sejenak waktu luang untuk mentafakuri jejak
langkah yang saya ukir dalam kehidupan saya, saya ingin agar bumi yang selama
ini saya pijak menceritakan kembali masa-masa indah saat kecil dulu, saya ingin
agar langit mampu menghadirkan kembali Budi Hermawan, teman ketika saya masih
duduk di Sekolah Dasar, Budi meninggal di usia 12 tahun terserang demam
berdarah, sejenak setelah perpisahan kelulusan Sekolah Dasar, saya ingin agar angin
membawa kembali Eki, sahabat kecil saya yang mengajarkan saya naik sepeda,
mengajarkan saya menerbangkan layang-layang, dan mengenalkan saya dengan
permainan game “ding dong” di Palaguna. Eki meninggal karena bronchitis akut
yang dideritanya.
Saya sedikit was-was menunggu
detik bergulir, karena itu sebagai pertanda kehidupan saya yang sesungguhnya
dimulai, ada sedikit ragu untuk terus menatap kedepan dan melaju seiring
putaran jarum jam, banyak hal yang saya targetkan untuk diraih di tahun ini
masih belum tercapai, impian yang belum terwujud, janji yang belum tertepati
dan permohonan yang belum terkabul.
Mereka bilang, malam ini adalah
penghujung muda saya (meskipun saya merasa kalau muda saya tidak pernah ada
ujungnya), mungkin karena saya berusaha untuk berjiwa muda atau mungkin juga
karena hati saya menentang kalau saya ini sudah tua.
Happy Birthday to Me
Malam ini adalah malam yang
sangat saya syukuri, karena saya mampu mencapai usia dewasa, dimana tidak semua
manusia mampu mancapai usia seperti ini, saya tetap tidak merasa tua, tapi saya
hanya dewasa, matang dalam segi usia tentunya. Saya bersyukur karena hingga
detik ini saya masih ada dan berkesempatan untuk berbagi apa yang bisa saya
beri, bercerita apa yang bisa saya ucapkan, dan memahami apa yang bisa saya
dengar, lalu mencoba untuk memaknai semuanya.
Saya bersyukur dapat mencapai
usia seperti sekarang ini, karena orang-orang yang usianya dibawah saya, belum
tentu mampu mencapai usia seperti usia saya saat ini. Banyak diantara mereka
yang “gugur” sebelum waktunya.
Saya masih punya waktu untuk
mengejar segala ketertinggalan, sebelum saya renta dan gugur seperti mereka.
:)
BalasHapusHappy birthday, telatt ya?? :D
wish all the best for u
Thanks Norma.... s'moga kamu juga dapat yang terbaik yah
BalasHapus