Please ENJOY

Senin, 15 April 2013

Prahara Lembah Serayu




Pagelaran Drama Tari Prahara Lembah Serayu, Sebuah Pagelaran Drama Tari yang Idenya diambil dari kisah dua saudara yang berperang. Raden Watulingga dan Raden Harjabuwana, kedua saudara ini berperang untuk memperebutkan sebuah wilayah yang lebih subur warisan dari orang tua mereka Prabu Natawijaya.


Kisah berawal dari pembagian daerah kekuasaan yang diberikan oleh Prabu Natawijaya kepada kedua orang putranya. Watulingga yang mendapatkan bagian di wilayah utara sungai serayu yang gersang dan berbatu-batu, sedangkan Harjabuwana mendapatkan wilayah di selatan sungai serayu yang hijau dan lebih subur. Konflikpun mulai terjadi karena Watulingga yang merasa dirugikan dengan pembagian ini menyerang Harjabuwana.

Seratus tahun berlalu, tetapi konflik kedua kerajaan masih berlanjut hingga menapaki generasi keduanya, Pangeran Cakradhana yang merupakan Putra Mahkota Watulingga masih terobsesi dengan hijau dan suburnya wilayah kekuasaan Harjabuwana di selatan, dengan pasukan militernya yang kuat, Cakradhana kerap menyerang desa-desa di perbatasan Harjabuwana.

Hingga suatu ketika, Pangeran Cakradhana bertemu dengan Dewi Tirtawening yang merupakan putri kandungnya Harjabuwana, Dewi Tirtaweni yang kecantikannya melegenda di wilayah sungai serayu akhirnya mampu meluluhkan kekerasaan hati Pangeran Cakradhana, hingga akhirnya pangeran Cakradhana melamar Dewi Tirtawening. 

Namun konflik masih berlanjut, peperangan belumlah usai, karena Patih Watulingga “Warakbarung” tidak menyetujui tindakan Pangerana Cakradhana untuk berdamai dengan menikahi Dewi Tirtawening putri Harjabuwana. Patih Warakbarung tetap ingin berperang dan menundukan kerajaan Harjabuwana.

Drama Tari yang digelar Minggu malam, 14 April 2013, pkl 19:00 di Teater Terbuka Dago Tea House cukup menarik, sesi demi sesi ditampilkan secara “runut” hingga penonton yang masih awam dengan kisah Lembah Serayu dapat memahami isi cerita yang ditampilkan secara lugas.

Para pemain Drama Tari Prahara Lembah Serayu ini adalah para Mahasiswa-mahasiswi ITB yang tergabung dalam PSTK-ITB, Drama Tari ini digelar dalam rangka Tanggap Warsa atau Ulang Tahun ke 42 PSTK-ITB.

Sebuah Apresiasi layak diberikan kepada mereka para Mahasiswa-mahasiswi ITB yang terkenal kreatif dengan karya-karyanya yang bercita rasa seni yang tingggi, terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya, termasuk accident kecil saat drama tari ini digelar, namun itu sudah cukup membuktikan, bahwa di jaman yang serba modern seperti sekarang ini, masih ada anak-anak muda kaum itelektual yang masih menaruh kepedulian terhadap budaya daerah, dan Pagelaran Drama Tari ini menunjukan betapa cintanya mereka terhadap budaya daerahnya.

Semoga kecintaan mereka akan seni budaya daerah bisa mereka tularkan ke generasi selanjutnya, hingga pangelaran semacam ini akan selalu diadakan setiap tahunnya.

Untuk melihat cuplikan Drama Tari ini bisa klik Disini atau Disana, boleh juga klik Disitu atau Disono, yang Ini juga bisa diklik atau yang Itu, apalagi yang Ono

0 komentar:

Posting Komentar