Please ENJOY

Rabu, 13 Maret 2013

Sendiri




Ada saat dimana kita menginginkan suasana yang beda dari biasanya, ada saat dimana kita ingin menjauh dari keramaian, menghindari kebisingan, hanya sekedar untuk mendapatkan suasana hati yang tidak seperti biasanya.


Ada saat dimana kita tidak ingin ditemani orang-orang yang selama ini selalu berada di sekeliling kita, pergi jauh dari rumah, menyepi tanpa ditemani keluarga kecil, sanak saudara ataupun teman yang biasa menggenapkan kebersamaan, saat itu adalah saat dimana kita ingin sendiri.

Bersama memang terasa lebih meriah dan selalu penuh dengan suka cita, namun sendiri juga mampu menenangkan hati, karena hanya dalam kesendirian kita mampu  mereview ulang semua perjalanan hidup kita, meghadirkan pengalaman dalam bentuk visual di pikiran kita, menghitung semua kegagalan dan keberhasilan, lalu berintrospeksi.

Cobalah berjalan sendiri menyusuri pinggiran kota, mendatangi tempat-tempat dimana dulu kita pernah menjadi bagiannya, mengunjungi sekolah kita semasa pelajar dulu, memandang ke arah lapangan tempat kita bermain semasa kecil, memandangi pintu gerbang kantor/pabrik tempat pertama kali kita kerja dulu, atau berjalan terus menelusuri jalan-jalan yang dulu sering kita lewati. 

Kalau kita mau meresapinya, perasaan kita akan terbawa dalam suasana romantisme di masa lalu, pandanglah tiang bendera yang dulu sering kita pakai untuk upacara di setiap senin pagi, pandanglah bentangan tanah lapang yang dulu sering kita pakai untuk bermain bola atau layang-layang bersama teman kecil kita, pandanglah kearah sisi pintu gerbang pabrik, masih adakah pos satpam tempat kita menunggu saat pertama kali mendatangi pabrik untuk interview.

Lalu hitunglah semua kegagalan dan keberhasilan yang pernah menyinggahi hidup kita, cobalah ingat teman-teman kita di masa lalu yang sekarang ini entah dimana dan bagaimana keadaan mereka. Adakah mereka masih mengingat kita, sudahkah mereka pergi jauh meninggalkan kita, atau mungkin sebagian dari mereka sudah tidak ada.

Jika segala sesuatunya memungkinkan, cobalah untuk pergi ke pantai, duduk diatas pasir putih sambil menikmati gulungan ombak dan mendengar deburannya, disanalah kita benar-benar menyadari betapa kecilnya kita bila di bandingkan dengan alam, lalu mendakilah ke puncak gunung, nikmati betapa sejuknya desiran angin dan dengarlah melodi alam dari daun-daun yang saling bergesekan, betapa indah irama yang ditimbulkan, pergilah ke sebuah desa yang tentram dan damai, pijakanlah kaki diatas pematang sawah diantara menghuningnya padi yang siap panen, sadarilah betapa besar anugerah Tuhan untuk kita melalui alam yang Dia ciptakan.

Semoga masa lalu menjadi rentangan waktu yang mampu mendewasakan kita, Semoga semua perjalanan panjang ini mampu membuat kita merasa rendah hati dan tidak takabur, semoga semua introspeksi ini membuat kita tidak merasa hebat sebelum hidup kita bermanfaat, semoga kita akan terus mampu berjalan berdampingann dengan alam tanpa pernah merusaknya, semoga pengalaman mampu bersinergi dengan masa sekarang agar masa depan lebih benderang.

Salam.... bagi mereka yang sedang menyendiri

2 komentar:

  1. Sendiri menyusuri kenangan akan semakin membangkitkan kesedihan, karena masa lalu adalah hal yang paling jauh yg takkan terengkuh....alangkah baiknya menyendirilah bersamaNya dikeheningan malam dengan bertaburan genang bening yang berurai, Insya Alloh itulah sendiri yang paling nikmat......

    BalasHapus
  2. good,... ampe speechless.... baca komentnya

    BalasHapus