“Nasib terbaik adalah tidak
dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur
tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda". “SOE HOK
GIE” (17 Desember 1942 – 16 Desember 1969) Dalam bukunya yang berjudul Catatan Harian Sang Demonstran.
Sebuah
buku yang sangat menginspirasi dalam perjalanan hidup saya selama ini, mungkin
yang dimaksud oleh “GIE” saat itu adalah lebih baik tidak dilahirkan sama
sekali dari pada lahir dan hidup seperti orang mati, hidup yang hanya diisi
oleh “diam” tanpa mau berbuat sesuatu yang berarti, manusia yang hidupnya
seperti ini adalah manusia yang hidupnya hanya untuk menunggu mati. karena saat
itu (sekitar tahun ’66) semangat para pemuda sangatlah dibutuhkan untuk untuk
melakukan sebuah pembaharuan (revolusi), artinya: pemuda yang tidak punya
semangat tidak dibutuhkan.