Menangislah

Dalam kehidupan sehari-hari, mengekspresikan perasaan hati adalah hal yang lumrah yang biasa kita lakukan, tertawa, tersenyum, mengeluh, marah juga menangis adalah ungkapan perasaan dari dalam hati yang terpancarkan ke luar, dan dari semua perasaan itu mungkin menangis menjadi sesuatu yang paling jarang dilakukan, butuh sebuah perubahan mendadak yang menghentak-hentak keadaan normal hingga mampu membuat seseorang menangis.

Seorang anak biasanya mengis karena sakit, atau keinginan tidak dikabulkan orang tuanya, seorang perempuan lebih sering menangis karena rasa kecewa saat kenyataan tidak sesuai harapan, merasa kehilangan, perasaan dikhianati, kesal, emosi yang tak terluapkan dengan marah, atau mungkin saat hatinya terluka, lalu bagaimana dengan pria dewasa? Apakah dia juga menangis?

Tatanan di masyarakat kita menabukan seorang pria dewasa untuk menangis, bahkan hal itu ditanamkan orang tua saat si pria masih kanak-kanak, karena menangis selalu diindentikan dengan segala bentuk kecengengan, tapi tahukah bahwa menangis juga sama seperti ekspresi perasaan-perasaan lainnya dan sangat dibutuhkan dalam hidup kita?

Menangis adalah cara alami yang dapat menurunkan level depresi dan stress, hingga mood akan meningkat kembali dan perasaan akan lega.

Menangis seolah menjadi miliknya anak-anak dan perempuan, tapi kenyataannya perasaan bahagia yang berlebihan, kehilangan sesuatu yang dianggap berharga, dan penyesalan mampu membuat seorang pria dewasa menangis.

Dalam kisah pewayangan, seorang tokoh yang gagah perkasapun seperti Bima menangis saat kakaknya yudhistira kalah dalam arena judi dadu yang menaruhkan  Drupadi, Julius ceacar menangis ketika menghiba mengharapkan cintanya Cleopatra dan Romeo menangis ketika mengira kekasihnya Juliet meninggal (padahal hanya koma).

Jadi tidak apa-apa kalau anda menangis (tapi hanya sesekali saja).