Tembok China adalah salah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia, dan terdaftar menjadi warisan budaya dunia (World Heritage) oleh UNESCO di tahun 1987, seperti seekor naga yang sangat besar, Tembok Cina berdiri kokoh menembus angin, membelah padang pasir, padang savana, pegunungan dan dataran tinggi memanjang hingga mencapai ± 8,851.80 kilo meter (5,500 miles) dari timur ke barat China. Dengan usia sejarah yang lebih dari 2,000 tahun.
Tembok China dibangun pada saat dinasti Han (206-220 sebelum masehi), tetapi kebanyakan bangunannya ditambah/diteruskan saat Dinasti Ming (1368-1644). Dimulai dari kawasan Hushan disebelah timur ke Jiayuguan Pass dan melewati kawasan Liaoning, Hebei, Beijing, Tianjin, Shanxi, Inner Mongolia, Ningxia, Shaanxi, Gansu dan Qinghai.
Tembok China dibangun saat musim semi dan musim gugur, dan saat periode berperang, dibangun sebagai benteng pertahanan dan benteng untuk mengintai oleh kubu/pertahanan dari tiga kekuasaan: Yan, Zhao, and Qin, dan kontruksinya dikerjakan oleh para prajurit kerajaan, para tahanan perang, dan masyarakat lokal.
Karena kemegahannya, Tembok china juga pernah dikunjungi oleh beberapa kepala negara diantaranya: Perdana Menteri Lee Kuan dari Singapore pada tanggal 15 Mei 1976, Perdana Menteri Kanada Jean Chretien pada tanggal 6 Nopember 1994, Presiden Jerman Roman Herzog pada tanggal 18 Nopember 1996, hingga Presiden Amerika Jimmy Carter pada tanggal 26 Agustus 1981.
Yang Liwei, seorang astronot pertama asal China yang pernah terbang ke angkasa luar dengan menggunakan “The spacecraft Shenzhou V” (pesawat luar angkasa milik China) pada tanggal 15 Oktober 2003, memberikan jawaban bahwa Tembok China sama sekali tidak terlihat dari luar angkasa saat ditanya oleh beberapa awak media, “greet wall is indeed but you won’t see it from the space”.
Fakta lain bahwa Tembok China tidak dapat terlihat dari ruang angkasa adalah pernyataan Neil Alden Armstrong, Astronout Amerika yang pertama kali menginjakan kakinya di bulan ditahun 1969, menjawab bahwa dia melihat benua, danau-danau dan tanda kebiru-biruan dari luar angkasa, tapi dia sama sekali tidak dapat melihat apapun juga yang berasal dari buatan tangan manusia.
Ada juga pernyataan lain, yaitu dari Buzz Aldrin, salah satu astronout yang menemani Neil Alden Armstrong juga mengatakan tidak dapat melihat Tembok China dari luar angkasa, dan banyak lagi pernyataan-pernyataan yang mengatakan bahwa Tembok China sama sekali tidak dapat terlihat dari luar angkasa termasuk pendapat dari Dennis Anthony Tito, turis pertama yang dengan sengaja menghabiskan waktunya liburannya di luar angkasa. Semuanya itu hanyalah mitos.
Tembok China memang sama sekali tidak dapat terlihat dari luar angkasa namun belum “afdol” rasanya berkunjung ke negara tirai bambu apabila tidak mampir ke Tembok China The greatest Wall of the Walls in The World.
0 komentar:
Posting Komentar