Please ENJOY

Jumat, 17 April 2020

Malam Itu Langit Serasa Runtuh



Inna lillahi wa inna ilayhi raji’un

Kemas Fachrullah  (1981 ~ 2019)

Dok. Facebook
Pertama kali kenal Fachrul dalam sebuah acara Temu Usaha antar KUKM seluruh Indonesia diadakan di sebuah hotel berbintang di Bandung, kebetulan waktu itu Fachrul mewakili kota Palembang, Sumatera Selatan dan saya sebagai panitia acara. Semenjak itu rutin saya berkomunikasi dengan Fachrul, dan saking seringnya berkomunikasi kami berdua semakin dekat, hubungan kami sudah seperti Kakak-Adik, bahkan Fachrul sengaja mengundang saya ketika hendak menikah, kalau gak salah waktu itu usianya sudah menginjak 27 tahun. Saya senang Fachrul menikah dan saya lihat Fachrul hidup bahagia

Saya juga senang ketika Fachrul mengabarkan bahwa dia mau datang ke Bandung untuk berlibur di daerah Garut, sekalian berbulan madu katanya, waktu itu dia memilih Kampung Sampireun, sebuah resort terkenal di Garut. 

Dok. Facebook


Waktu berjalan, hingga Fachrul mempunyai anak, saya sering melihat foto-foto kebersamaan Fachrul dengan keluarga kecilnya yang dia up load di facebook, dan tentu saja saya senang melihatnya. Apalagi kebahagian mereka juga didukung dengan karir Fachrul yang membaik, Fachrul bekerja di Bank BRI dan terakhir dia menjabat sebagai Kepala Unit di BRI.

Kebahagiaan Fachrul dengan keluarga kecilnya dan karir yang baik membuat saya senang, dan saya yakin kedepannya akan lebih baik lagi, tetapi semakin lama komunikasi kami semakin jarang, mungkin karena kesibukan Fachrul dengan pekerjaanya dan juga karena kesibukan saya dengan segala macam aktifitas.

Sudah lama saya tidak berkomunikasi dengan adik saya Fachrul, biasanya Fachrul rutin menyapa saya atau mengomentari status WA saya, lalu berlanjut dengan berbagi cerita tentang pengalaman masing-masing.

Malam itu saya lihat status di WA Fachrul, terlihat seorang perempuan dan anak kecil duduk di samping sebuah makam, lalu saya zoom fotonya, terlihat samar di nisan tertulis “KEMAS FACHRULLAH”

Astaghfirullah, saya kaget, saya berusaha untuk kuat dan menyapa Fachrul lewat WA (yang jawab istrinya).

Lewat penuturan istrinya, saya tahu Fachrul meninggal karena kecelakaan, dan cerita sedih ini dimulai.

Facrul meninggal tanggal 8 Mei 2019, tapi gak ada satupun yang ngasih tahu saya, padahal saya sudah anggap Fachrul seperti adik kandung saya sendiri. Saya mencoba mencari tahu details kejadian yang mebuat adik saya Fachrul meninggal, saya buka google, saya buka berbagai macam media on line dan disana saya temukan beberapa berita mengenai kecelakaan yang Fachrul alami, lewat media on line tersebut saya tahu kalau waktu kejadian Fachrul mengendarai Motor X-trails jenis KLX warna hijau dan hendak pergi untuk menghadiri rapat. Fachrul meninggal hampir setahun yang lalu, Ya Allah… hancur rasanya hati saya, sedih, kesal, marah, berbagai rasa bercampur aduk membuat saya tidak semangat menjalani hidup saat itu, saya tidak percaya dengan kejadian ini, rasanya ingin saya menolak taqdir yang telah Allah tetapkan untuk adik saya. Tetapi saya sadar apapun yang terjadi itu sudah kehendak Allah dan pastinya itu yang terbaik, Allah lebih menyayangi adik saya Fachrul… Allah sayang Fachrul itu sebabnya Allah memanggil adik saya, Fachrul orang yang sangat baik jadi pastilah Allah juga akan menyayangi orang yang semasa hidupnya sangat baik.

Dok. Facebook
Dok. Facebok
Selamat jalan De Fachrul… tidak akan ada lagi saling sapa, tidak akan ada lagi berbagi cerita. Allah maha baik, maha pengampun, dan Rahmat-Nya begitu luas. Semoga Allah mengampuni semua dosa-dosa De Fahrul , menerima semua amal kebaikan Ade dan menempatkan Ade di syurga-Nya.



Aamiin…

0 komentar:

Posting Komentar