Dilema Media Sosial

Bagai mata uang yang mempunyai dua sisi, fenomena Media Sosial Internet ternyata mempunyai dampak positif dan negatif, tidak dapat dipungkiri bahwa era globalisasi yang serba instant dan modern menuntut kita untuk selalu peka terhadap berbagai jenis teknologi, dan kita tidak mungkin menghindari itu semua, lalu kembali lagi hidup secara tradisional dan munual seperti dulu, kita sangat membutuhkan teknologi untuk mempermudah upaya, memperluas pandangan dan memperpanjang jangkauan.

Internet sebagai maha karya manusia modern mampu membawa perubahan yang sangat revolusioner terhadap kehidupan sosial, hingga internet menjdi sebuah kebutuhan yang tidak mungkin dihindari, eddicted terhadap internet  memang sangat wajar, karena berbagai hal dalam kehidupan sosial kita tidak terlepas dari teknologi semacam ini, bisnis, pendidikan, kesehatan, bahkan dalam pergaulan.

Ternyata fenomena internet tidak berhenti sampai disitu saja, tetapi menimbulkan fenomena-fenomena lain dalam bersosialisasi, kedasyatan internet mampu menggiring manusia untuk meninggalkan budaya lama lalu berpindah ke budaya baru, adanya Facebook, Twitter, Ebuddy, Whatsapp, Google + dll, sebagai sarana baru yang dipilih manusia untuk bersosialisasi, merubah tatanan budaya yang telah ada, dan interaksi jarak jauh menggunakan dunia maya akhirnya menjadi pilihan untuk tetap menjalin hubungan sosial.

Media yang saya sebutkan diatas memang banyak mempunyai sisi positif, karena dapat dipakai sebagai media promosi tanpa batas, melakukan usaha melalui penjualan secara on line, menjalin hubungan silaturahmi yang lama terputus, sebagai tempat menyalurkan inspirasi atau sebagai sarana untuk mecari dukungan masa terhadap kegiatan tertentu.

Namun, Media sosial juga dapat dipakai oleh orang-orang yang tidak bertangung jawab untuk melakukan berbagai jenis kejahatan, seperti penipuan, intimidasi, pencemaran nama baik dan berbagai jenis perbuatan kriminal yang merugikan orang lain.

Bergaul menggunakan media sosial internet seperti Facebook, Twitter, Ebuddy, Whatsapp, Google + dll, memang sangat menyenangkan meskipun banyak sekali batu sandungan di dalamnya. Terkadang hal-hal sepele berubah menjadi masalah besar, hingga tujuan bersosialisasi menggunakan media internet untuk menjalin hubungan silaturahmi berbalik menjadi putusnya silaturahmi.

Bijaksana dalam menggunakan media sosial internet memang sangat diperlukan, terlebih dalam memahami tiap-tiap karakter, hingga tidak adanya rasa ketersinggungan, perasaan dilecehkan apalagi perasaan diasingkan, meskipun kalau itu terjadi sungguh aneh rasanya, seseorang merasa tidak enak hati hanya karena hal-hal sepele dalam bersosialisasi di media sosial internet.

Bersosialisasi di media sosial  internet bukanlah cara yang terbaik dalam berinteraksi, jadi janganlah terlalu dianggap serius, karena bersosialisasi di media internet sama sekali tidak mengandung human touch, karena saat berkomunikasi fungsi mulut telah tergantikan oleh fungsi jari, hingga tidak adanya lagi kedekatan secara emosional, seringkali media sosial internet tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya, kita tidak bisa melihat hitam atau putihnya seseorang melalui media tsb, karena semua itu tidak tergambarkan, jadi sungguh naive bila kita tergesa-gesa menilai karakter seseorang melalui media ini.

Media sosial internet seperti Facebook, Twitter, Ebuddy, Whatsapp, Google + dll memang sangat dibutuhkan dan banyak segi positifnya, tetapi bersosialisasi yang terbaik tetaplah secara langsung karena banyak unsur berbagi di dalamnya.

Lalu masihkan kita tetap mempertahankan media sosial internet sebagai sarana dalam bersosialisasi? Itu semua tergantung pilihan individu masing-masing, tetapi bagi saya, kalaupun harus bermedia sosial internet, saya lebih memilih blog, karena saya dapat mencurahkan segala ide dan rasa dalam bentuk tulisan, suka atau tidak suka mereka dengan tulisan saya, itu semua urusan mereka, saya tetap menulis tanpa harus memikirkan perasaan orang-orang yang berpikiran naive dengan cara pandang yang shallow.