Curug Citambur yang berlapis nan Megah |
Sebetulnya rencana ke Curug Citambur sudah lama tersirat dan pernah juga beberapa kali dibicarakan, namun ide itu hilang saat mendekati hari keberangkatan, bukan karena Curug Citambur kurang menarik untuk dikunjungi, namun di Bandung dan sekitarnya banyak bermunculan objek wisata ataupun resort baru yang nge-hits dan dianggap kekinian, namun dengan begitu Curug Citambur tetap masih ada dalam list untuk kami kunjungi.
Hingga akhirnya ide untuk
mengunjungi Curug Citambur muncul lagi secara mendadak saat kami menghadapi Long Weekend karena Liburan Natal, tepat
sehari sebelum hari Natal kami pergi, start
dari tengah-tengah kota Bandung sekitar pkl: 7:00 pagi, sengaja kami pergi pagi
karena sebelumnya telah kami bayangkan jarak tempuh yang lumayan jauh, kami
tidak ingin pergi terlalu siang karena takut pulang kesorean dan terhadang
hujan yang masih saja sesekali turun.
Rencana awal kami berangkat
berenam dengan tiga motor, namun akhirnya batal karena teman kami mendadak ada
halangan, tak apalah show must go on,
berdua dengan satu motorpun gak masalah buat kami, toh kami sudah terbiasa
untuk pergi berdua, Alhamdulillah dalam perjalanan kami lancar, tidak
terkendala macet ataupun rintangan lainnya yang biasa dihadapi para pengendara
motor, kami berdua berboncengan, setelah tanki motor kami isi full pakai pertalite, motor terasa lebih ringan, dan saya yang pegang kendali
merasa lebih aman dan nyaman, karena kami yakin tidak akan kehabisan bahan
bakar selama dalam perjalanan.
Dari Bandung sengaja kami melewati
rute Jl. Cibaduyut, lalu belok kanan
melalui Jl. Sukamenak untuk selanjutnya menyusuri Jl. Kopo menuju arah Soreang
dan Ciwidey.
Motor terus melaju tanpa ada
kendali sedikitpun,”…hmmm… tentunya ini awal perjalanan yang bagus”, Soreangpun
telah kami lewati, motor terus melaju melewati beberapa objek Wisata di daerah
Ciwidey, hingga akhirnya kami berhenti sejenak setelah kami melewati kolam
pemandian Cimanggu dan Ciwalini, kami berhenti untuk menanyakan arah yang
menuju Curug Citambur, dan dari beberapa sumber yang sebelumnya kami baca,
untuk menuju Curug Citambur kita harus melewati Perkebunan Teh Sinumbra, dan
nama perkebunan Teh Sinumbra inilah yang kami tanyakan pada penjual makanan di
pinggir jalan, tidaklah sulit bertanya pada penduduk sekitar, karena mereka
begitu ramah dan bersahaja, karakter yang jarang sekali kami temui di
masyarakat perkotaan yang terbiasa hidup hedonis.
Sebelum mencapai Situ Patengang,
kami belok kanan, dan motor kami arahkan menuju Perkebunan Teh Sinumbra, dengan
patokan Kantor Kecamatan Ranca Bali, tepat dibelokan kita akan lihat tembok
bertuliskan
“Selamat Datang Di
Kawasan Perkebunan
IPDC
Rancabolang, Rancabali, Sinumbra”
Sengaja kami berhenti sebentar,
untuk memoto tulisan tsb, tujuannya agar para wisatawan yang akan berkunjung ke
curug Citambur dan melalui rute yang sama tidak kesasar di perjalanan. Perjalanan
kami lanjutkan menyusuri Perkebunan Teh Rancabali untuk selanjutnya menuju
Sinumbra, diperjalanan kami berdua disuguhkan pemandangan yang sangat
menakjubkan dari perkebunan teh yang tertata dengan rapi, sesekali kami berhenti
menikmati pemandangan sambil menanyakan arah pada pengendara motor lain yang
mempunyai tujuan yang sama yaitu berwisata ke Curug Citambur.
Habis menikmati keindahan
Perkebunan Rancabali, kamipun melanjutkan menikamti keindahan Perkebunan Teh
Sinumbra, yang tidak kalah indahnya, kami juga beberapa kali melihat para
pemetik teh yang sedang beristirahat sambil membereskan hasil petikannya. Kita tidak
akan kesasar, karena dipersimpangan jalan kita akan temukan petujuk arah yang
menuju Perkebunan Teh Sinumbra. Jangan lupa bahwa diperjalanan banyak sekali
petunjuk arah ataupun informasi tentang wilayah dimana kita berada, tidak sulit
untuk melewati rute tersebut asalkan kita teliti membaca setiap papan petunjuk
yang kita temui selama dalam perjalanan.
Setelah Perkebunan Teh Sinumbra
habis kita lewati, saatnya kita menuju desa Cipelah, lumayan jauh dari
Sinumbra, namun itu bukanlah halangan, pada saat kami kebingunan menentukan
arah kemana kami harus belok, kamipun bertanya lagi pada penduduk setempat, dan
lagi penduduk itu memberikan informasi dengan segala keramahtamahannya.
Menuju Desa Cipelah kita akan bertemu
jembatan kokoh dan permanen, kita lalui jembatan tersebut, dan terus menyusuri jalan
yang ada, karena jalan itu adalah jalan yang mengarahkan kita ke Desa Cipelah,
Desa Cipelah sedikit agak ramai, disana kita bisa melihat beberapa warung dan toko
yang menjual kebutuhan sehari-hari, Desa Cipelah telah kita lalui saatnya
menuju Desa Karangjaya, desa dimana Curug Citambur yang kita tuju berada.
Namun kita jangan merasa senang dulu karena untuk
memasuki Desa Karangjaya kita akan dihadang sebuah jalan yang sangat rusak,
licin, dengan kemiringan yang lumayan berbahaya bagi pengendara roda dua maupun
roda empat yang kurang berhati-hati, jalan menurun tepat di belokan ini
merupakan satu-satunya jalan rusak yang kami temui, sebelum kami lewati kami
melihat ada angkutan umum elf yang susah payah agar bisa melalui jalan
tersebut, namun itupun bukan halangan bagi kami berdua, tekad untuk mencapai
Curug Citambur membuat kami berani untuk melewati jalan itu meskipun dengan
sangat hati-hati.
Jalan rusak telah kami lalui,
lima belas menit kemudian, sampailah kami pada lokasi yang dituju, Curug
Citambur berlokasi tepat di depan Kator Kepala Desa Karangjaya, Jl. Raya Karang
Jaya, Pasir kuda Cianjur. Lokasi diperbatasan Antara Ciwidey dan Cianjur
Selatan.
Lelahnya kami terbayarkan tunai
setelah kami memasuki lokasi Curug, sebuah Curug yang terlihat megah dan sangat
alami, keasriannya terjaga, tebing dan bebatuan yang kami lihat tidak kami
temui coretan-coretan atau grafiti dari cat pilox yang biasa kami lihat di
objek wisata lain, namun tetap kitapun harus sedikit berusaha untuk mendekat
curug, karena bebatuan yang kita lewati sangat licin, dan cipratan air curug
cukup membuat badan kita basah kuyup, namun kelebihannya, bila kita beruntung
cipratan air yang beradu dengan sinar matahari akan menghasilkan pelangi yang
sangat indah untuk dikagumi.
Selamat berwisata, nikmati semua
petualangan dan jalani dengan hati senang. OK
"Jangan Lupa ada Pelangi di Curug Citambur"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar