Laman

Minggu, 25 Desember 2016

Pelangi di Curug Citambur



Curug Citambur yang berlapis nan Megah
 
Sebetulnya rencana ke Curug Citambur sudah lama tersirat dan pernah juga beberapa kali dibicarakan, namun ide itu hilang saat mendekati hari keberangkatan, bukan karena Curug Citambur kurang menarik untuk dikunjungi, namun di Bandung dan sekitarnya banyak bermunculan objek wisata ataupun resort baru yang nge-hits dan dianggap kekinian, namun dengan begitu Curug Citambur tetap masih ada dalam list untuk kami kunjungi.


Hingga akhirnya ide untuk mengunjungi Curug Citambur muncul lagi secara mendadak saat kami menghadapi Long Weekend karena Liburan Natal, tepat sehari sebelum hari Natal kami pergi, start dari tengah-tengah kota Bandung sekitar pkl: 7:00 pagi, sengaja kami pergi pagi karena sebelumnya telah kami bayangkan jarak tempuh yang lumayan jauh, kami tidak ingin pergi terlalu siang karena takut pulang kesorean dan terhadang hujan yang masih saja sesekali turun.


Rencana awal kami berangkat berenam dengan tiga motor, namun akhirnya batal karena teman kami mendadak ada halangan, tak apalah show must go on, berdua dengan satu motorpun gak masalah buat kami, toh kami sudah terbiasa untuk pergi berdua, Alhamdulillah dalam perjalanan kami lancar, tidak terkendala macet ataupun rintangan lainnya yang biasa dihadapi para pengendara motor, kami berdua berboncengan, setelah tanki motor kami isi full pakai pertalite, motor terasa lebih ringan, dan saya yang pegang kendali merasa lebih aman dan nyaman, karena kami yakin tidak akan kehabisan bahan bakar selama dalam perjalanan.


Dari Bandung sengaja kami melewati rute Jl. Cibaduyut, lalu belok kanan melalui Jl. Sukamenak untuk selanjutnya menyusuri Jl. Kopo menuju arah Soreang dan Ciwidey.


Motor terus melaju tanpa ada kendali sedikitpun,”…hmmm… tentunya ini awal perjalanan yang bagus”, Soreangpun telah kami lewati, motor terus melaju melewati beberapa objek Wisata di daerah Ciwidey, hingga akhirnya kami berhenti sejenak setelah kami melewati kolam pemandian Cimanggu dan Ciwalini, kami berhenti untuk menanyakan arah yang menuju Curug Citambur, dan dari beberapa sumber yang sebelumnya kami baca, untuk menuju Curug Citambur kita harus melewati Perkebunan Teh Sinumbra, dan nama perkebunan Teh Sinumbra inilah yang kami tanyakan pada penjual makanan di pinggir jalan, tidaklah sulit bertanya pada penduduk sekitar, karena mereka begitu ramah dan bersahaja, karakter yang jarang sekali kami temui di masyarakat perkotaan yang terbiasa hidup hedonis.

 
Arah menuju Perkebunan Teh Sinumbra

Sebelum mencapai Situ Patengang, kami belok kanan, dan motor kami arahkan menuju Perkebunan Teh Sinumbra, dengan patokan Kantor Kecamatan Ranca Bali, tepat dibelokan kita akan lihat tembok bertuliskan


Selamat Datang Di

Kawasan Perkebunan

IPDC

Rancabolang, Rancabali, Sinumbra


Sengaja kami berhenti sebentar, untuk memoto tulisan tsb, tujuannya agar para wisatawan yang akan berkunjung ke curug Citambur dan melalui rute yang sama tidak kesasar di perjalanan. Perjalanan kami lanjutkan menyusuri Perkebunan Teh Rancabali untuk selanjutnya menuju Sinumbra, diperjalanan kami berdua disuguhkan pemandangan yang sangat menakjubkan dari perkebunan teh yang tertata dengan rapi, sesekali kami berhenti menikmati pemandangan sambil menanyakan arah pada pengendara motor lain yang mempunyai tujuan yang sama yaitu berwisata ke Curug Citambur.

 
Di setiap persimpangan selalu kita temukan penunjuk arah menuju Perkebunan Teh Sinumbra

Habis menikmati keindahan Perkebunan Rancabali, kamipun melanjutkan menikamti keindahan Perkebunan Teh Sinumbra, yang tidak kalah indahnya, kami juga beberapa kali melihat para pemetik teh yang sedang beristirahat sambil membereskan hasil petikannya. Kita tidak akan kesasar, karena dipersimpangan jalan kita akan temukan petujuk arah yang menuju Perkebunan Teh Sinumbra. Jangan lupa bahwa diperjalanan banyak sekali petunjuk arah ataupun informasi tentang wilayah dimana kita berada, tidak sulit untuk melewati rute tersebut asalkan kita teliti membaca setiap papan petunjuk yang kita temui selama dalam perjalanan.

 
Lokasi Perkebunan Teh Sinumbra

Setelah Perkebunan Teh Sinumbra habis kita lewati, saatnya kita menuju desa Cipelah, lumayan jauh dari Sinumbra, namun itu bukanlah halangan, pada saat kami kebingunan menentukan arah kemana kami harus belok, kamipun bertanya lagi pada penduduk setempat, dan lagi penduduk itu memberikan informasi dengan segala keramahtamahannya.

 
Jembatan yang merupakan akses menuju Desa Cipelah

Menuju Desa Cipelah kita akan bertemu jembatan kokoh dan permanen, kita lalui jembatan tersebut, dan terus menyusuri jalan yang ada, karena jalan itu adalah jalan yang mengarahkan kita ke Desa Cipelah, Desa Cipelah sedikit agak ramai, disana kita bisa melihat beberapa warung dan toko yang menjual kebutuhan sehari-hari, Desa Cipelah telah kita lalui saatnya menuju Desa Karangjaya, desa dimana Curug Citambur yang kita tuju berada.




Namun  kita jangan merasa senang dulu karena untuk memasuki Desa Karangjaya kita akan dihadang sebuah jalan yang sangat rusak, licin, dengan kemiringan yang lumayan berbahaya bagi pengendara roda dua maupun roda empat yang kurang berhati-hati, jalan menurun tepat di belokan ini merupakan satu-satunya jalan rusak yang kami temui, sebelum kami lewati kami melihat ada angkutan umum elf yang susah payah agar bisa melalui jalan tersebut, namun itupun bukan halangan bagi kami berdua, tekad untuk mencapai Curug Citambur membuat kami berani untuk melewati jalan itu meskipun dengan sangat hati-hati.

 
Kantor Desa Karangjaya tepat di sebarang lokasi Curug Citambur

Jalan rusak telah kami lalui, lima belas menit kemudian, sampailah kami pada lokasi yang dituju, Curug Citambur berlokasi tepat di depan Kator Kepala Desa Karangjaya, Jl. Raya Karang Jaya, Pasir kuda Cianjur. Lokasi diperbatasan Antara Ciwidey dan Cianjur Selatan.

 
Dibelakang terlihat betapa besar dan megahnya Curug Citambur

Lelahnya kami terbayarkan tunai setelah kami memasuki lokasi Curug, sebuah Curug yang terlihat megah dan sangat alami, keasriannya terjaga, tebing dan bebatuan yang kami lihat tidak kami temui coretan-coretan atau grafiti dari cat pilox yang biasa kami lihat di objek wisata lain, namun tetap kitapun harus sedikit berusaha untuk mendekat curug, karena bebatuan yang kita lewati sangat licin, dan cipratan air curug cukup membuat badan kita basah kuyup, namun kelebihannya, bila kita beruntung cipratan air yang beradu dengan sinar matahari akan menghasilkan pelangi yang sangat indah untuk dikagumi.

 
Tinggi dengan suara yang sangat bergemuruh, Curug Citambur layak menjadi primadona Wisata Alam

Selamat berwisata, nikmati semua petualangan dan jalani dengan hati senang. OK

"Jangan Lupa ada Pelangi di Curug Citambur





Tidak ada komentar:

Posting Komentar